Search

43. Qabd

Qabd berarti Penyempitan. Shaykh Al-Akbar berkata tentangnya: “Ini ialah keadaan takut. Inilah saatnya (Waqt).” Disebut sebagai tibanya warid dalam hati. Ia menuntut gelagat berupa teguran dan disiplin. Dikatakan: “Saatnya warid mencela.” Qabd ialah keadaan takut. Sebagaimana khawf adalah pengalaman si pemula di Jalan, kini si pencari telah memperdalam pemahamannya atas proses kehidupan. Ketakutan ditimbulkan oleh perjumpaan dengan dunia, dan segala kekejamannya, yang seakan asing bagi diri. Kini setelah si faqir menyadari bahwa dunia dihadapannya layaknya sekeping cermin dan apa yang muncul darinya berasal dari hatinya maka ketakutannya bukanlah pada bagaimana Allah akan berhubungan dengannya melalui KeMaha Kuasaan Allah dalam ciptaan, tetapi dengan qabd, si pencari mengalami penyempitan batiniah dan itu bisa saja atau sama sekali tidak terkait dengan apa-apa yang ada di luar.

Qabd adalah makna. Ia adalah sisa-sisa harapan yang telah terbakar habis menguap. Seluruh qabd, sebagai pengalaman, ialah penghayatan langsung atas kematian. Azreal (Izrail, peny.) pencabut nyawa, tentunya ialah malaikat. Para malaikat itu nur. Sehingga dapat dikatakan bahwa qabd adalah satu kealpaan dan melemahnya keyakinan. Oleh karenanya Shaykh Al-Akbar mengingatkan bahwa ia memerlukan teguran dan disiplin.

Qabd kadang diklaim karena ketidakmampuan si pencari untuk merasakan cahaya, tetapi sebenarnya ada alasan untuk hal ini, yaitu karena dia masih tetap berada dalam berbagai pertentangan dan belum berhasil melihat Rabb Yang Ahad pada apa yang telah dikaruniakan baginya dari Rabbnya. Shaykh Ibnu Atha’illah berkata pada Hikamnya: “Ia melapangkanmu supaya kamu tidak sibuk dalam kesempitan dan menyempitkanmu supaya engkau tidak berterusan dalam kelapangan, dan Ia mencabutmu dari keduanya supaya engkau tidak menjadi bagian yang terpisah dari-Nya.”

Sumber: 100 Langkah

100 Langkah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Sejarah Tarekat Alawiyyah

Tarekat Alawiyyah berbeda dengan tarekat sufi lain pada umumnya. Perbedaan itu, misalnya, terletak dari prakteknya…

Sejarah Tarekat Syadziliyah

Secara pribadi Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Syaikh Abul Abbas al-Mursi,…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print