Tajrid. Melucuti.
Manusia kaffah dan kamal tidak dapat dikenali kecuali jika engkau lihat padanya konfirmasi atas berbagai awalnya. Dia-lah suara berbagai awalnya sebagaimana dia-lah rahasia berbagai akhirnya. Kesederhanaan pengajarannya ialah kedalaman ilmunya. Hakikatnya demikian karena dia menyeru pada tajrid, karena itulah Tarekatnya dan begitulah senantiasa Tarekatnya, dan tidak ada yuridiksi baru pada yang gaib sebagaimana tidak ada yuridiksi baru dalam yang terlihat.
Sidi Ali al-Jamal berkata tentang ini, “Seseorang yang zahid di dunia ini adalah dia yang mengenali Allah dimundurnya dan dimajunya.”
Maka kita katakan bahwa para ahli Tarekat mulia ini senantiasa ditandai oleh akhlak mulianya dia, yang menjadi pembimbing dan Cahaya mereka, Nabi Muhammad sallalahu ‘alayhi wa sallam, sebanyak jumlah makhluk ciptaan. Karena inilah sesiapa yang menempuh jalan ini disebut faqir dari awal hingga akhir. Jika engkau mengingini kekuasaan, ketenaran dan balasan dari manusia melalui Tarekat ini, maka ketahuilah bahwa yang ada hanyalah penderitaan bagimu. Jika engkau memulainya demi melihat Wajah Allah maka ketahuilah bahwa Allah-lah yang mengabulkan doamu dan rahmat-Nya melampaui kasih kita atau pengertian kita, tentang rahmat itu.
Tarekat ini ialah kasih sayang murni di awalnya dan di akhirnya. Dia yang mengerti itu akan rida dengan tajridnya dan kaya di dalamnya, seorang raja walaupun Allah memberinya baju compang-camping, seperti juga ia tetap seorang faqir walaupun Allah menjubahinya dengan jubah seorang raja. Setiap raja meninggal seperti seorang faqir sedangkan setiap faqir wafat layaknya seorang raja.
Sumber: 100 Langkah