Takhalli berarti pelepasan.
Inilah kekalahan terakhir dunya’ / dunia sebagai ilusi. Saat arifin merasakan tajalliyat dan mabuk oleh berbagai cahayanya maka apa yang mulanya penting, menjadi kecil dalam pandangannya. Setelah masa dis-intoksikasi yang singkat atau panjang yang dibawa melalui rahasia Takdir, si arifin mulai merindukan penyingkapan-penyingkapan yang lebih besar dan inisiasi yang lebih besar atas rahasia-rahasia, pada saat ia telah berkomunikasi dengan jati diri terdalamnya, ketika ia telah memasuki ruang audiensi dan bisa berbicara dengan Sang Kekasih. Akibat dari ini, apa yang menimpa dirinya dalam urusan lahiriah dunia, mengecil kepentingannya, saat lemari-lemari harta kebatinan dirinya sendiri menampakkan hartanya.
Karena ini ketidaksukaan baru pada pengajaran yang hampa makrifat, pria ahli ilmu melakukan pelepasan. Buahnya adalah hikmah, kemudahan hidup, rejeki yang ajaib, pengikut tanpa perlu mencari mereka dan cinta dari makhluk, baik manusia maupun hewan. Bukannya terputus dari dunia, bahkan ia dapati bahwa kini dunia mencari dan mendatanginya sebagaimana dulu ia pernah mencari dunia dan dunia menjauhinya, seperti dinyatakan Junjungan kita, Mawlay al-Arabi. Tetapi dalam segala hal, ia menyaksikan Rabbnya. Ia menempatkan segala sesuatu sesuai tempatnya. Hatinya merdeka.
Sumber: 100 Langkah