100. Kamal
Kamal – sempurna. Manusia Kamal itu tidak sempurna dalam cara apapun selain bahwa makrifatnya sempurna
Kamal – sempurna. Manusia Kamal itu tidak sempurna dalam cara apapun selain bahwa makrifatnya sempurna
Tajrid. Melucuti. Manusia kaffah dan kamal tidak dapat dikenali kecuali jika engkau lihat padanya konfirmasi atas berbagai
Sukun. Keheningan. Tanda baca dalam tata bahasa yang menyatakan tidak ada vokal setelah sebuah konsonan,
Kutub – Sang Poros. Soko Guru. Dan dari keduanya ada satu. Dialah Sang Kutub. Shaykh
2 Imam. Shaykh al-Akbar berkata, “Mereka adalah dua pribadi perorangan. Salah satu berada di sisi
4 Awtad. Empat pilar. Merekalah empat pilar, soko guru, dipilih dari tujuh abdal. Shaykh al-Akbar berkata tentang
Para badal, para pengganti. Shaykh al-Akbar berkata, “Mereka bertujuh. Sesiapa berjalan dari satu tempat sedangkan tubuhnya tetap
40 Nujaba, para bangsawannya. Dari nuqaba, terdapat empat puluh ningratnya. Tentang mereka Shaykh al-Akbar menyebut, “Mereka itu
300 Nuqaba, para pimpinannya. Shaykh al-Akbar berkata, “Merekalah yang menyarikan hal-hal tersembunyi dalam jiwa-jiwa. Mereka berjumlah
Afrad berarti pribadi-pribadi keseorangan. Mereka dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Itu merujuk kepada orang-orang yang berada
Talwin berarti perubahan. Shaykh al-Akbar menyebutnya dengan, “Bergeraknya hamba dalam hal-hal-nya.” Bagi kaum awam, itulah maqam penurunan.
Tamkin berarti tetap. Shaykh Akbar menyatakan, “Dengan kami, ialah tetap kokoh dalam talwin.” Dikatakan inilah hal-nya mereka yang
Lisan, lidah. Shaykh al-Akbar menyebutnya, “Yang darinya kefasihan ilahi terjadi pada telinga para arifin.” Bagi
Taraqqi berarti kebangkitan. Talaqqi adalah penerimaan. Yang pertama dirinci Shaykh al-Akbar sebagai, “Berkelana dalam berbagai hal, maqam, dan
Qurb berarti keakraban. Dalam kasidahnya yang lembut dan tidak tertandingi, berjudul ‘Kerinduan Murid Yang Bersuluk dan Permata
Mahabba berarti cinta. Sang arifin memasuki cinta dalam kesempurnaannya. Awalnya ialah suluk, pertengahannya jadhb dan fana. Akhirnya adalah baqa’.
Rahamut berarti sumbernya. Hadirat Rahmat. Inilah istilah ketiga. Sebagaimana yang kedua mengisyaratkan sang arifin dalam aspeknya
Lahut berarti keilahian. Inilah istilah kedua dalam rangkaian baru ini. Dengan istilah ini dijelaskan alam kekuasaan
Nasut berarti keinsanan. Kita telah tiba pada tiga serangkai istilah yang menyatakan kehidupan dari wawasan baru
Sahq berarti pelumatan. Shaykh al-Akbar menyatakan, “Hilangnya strukturmu karena paksaan kekuatan.” Ia menyebut Mahq sebagai, “Fananya dirimu dalam
Baqa’ berarti berkekalan. Senantiasa kekal dalam Allah. Shaykh al-Akbar berkata, “Si hamba melihat bahwa Allah melestarikan
Bala berarti ujian. Setelah fana datanglah bala. Setelah fana datanglah ujian. Akibat iluminasi makrifat yang
Fana’ berarti punah dalam Allah. Shaykh al-Akbar berkata, “Si hamba melihat dengan tindakannya bahwa Allah
Wilayat. Persahabatan dengan Allah, penerimaan. Wilayat ialah maqam sang wali -dia yang didudukan dalam ilmu. Shaykh Ibn al-Habib
Musyahada berarti Penyaksian. Shaykh al-Fayturi berkata: “Rahasia dari muraqaba ialah musyahada.” Shaykh Ibn al-Habib berkata dalam Diwannya:“Yang
Muraqaba yaitu berjaga. Penjagaan ini dimulai saat si faqir menjaga diri dari berbagai perbuatan keliru nafsunya.
Al-‘Ama berarti halimun*) agung. Dalam riwayat Tirmidhi terdapat hadis mulia ketika Rasulullah ditanya: “Di mana Allah
Takhalli berarti pelepasan.Inilah kekalahan terakhir dunya’ / dunia sebagai ilusi. Saat arifin merasakan tajalliyat dan mabuk oleh berbagai cahayanya maka
Tajalli berarti perwujudan. Pembukaan penglihatan Allah bagi hamba-Nya. Iluminasi. Tajalliyat, kadang disebut kasyaf, adalah pembukaan-pembukaan yang tiba
Simsima berarti sesam*)! Shaykh al-Akbar menyatakan simsima adalah “Makrifat yang terlalu halus untuk diungkap.” Dalam makrifat -dalam makna
Ghuzla berarti rehat. Setelah khalwa, hadir ghuzla. Ghuzla adalah pengunduran diri setelah khalwa untuk meneguhkan dalam hati makna-makna dan rahasia-rahasia dahsyat yang
Khalwa atau khalwat*) adalah mengundurkan diri dari dunia, untuk memfokuskan perhatian pada amal berzikir ‘Ism ‘al-Adhim agar tiba
Ghurba berarti pengasingan. Sebuah hadis menjelaskan: “Pencarian al-Haqq ialah satu pengasingan.” Dalam Diwan, Shaykh Ibn al-Habib
‘Ism al-‘Adham berarti Nama Teragung. Ialah “ALLAH” yang diucapkan berulang-ulang dengan cara yang sesuai dengan pengajaran
Makrifat berarti tahu benar. Makrifat adalah pengetahuan di mana bertumpu seluruh pengetahuan lain. Seluruh pengetahuan
Dhat atau Zat, yaitu Zat Allah. Allah Ahad. Sebelum penciptaan Semesta, Allah telah ada dan tidak
Sifat yaitu sifat-sifat Allah. Ketika si pencari mendalami pemahaman atas tidak berhingganya tindakan-tindakan maka dapat
Af’al berarti tindakan-tindakan, yaitu tindakan Allah. Af’al adalah tindakan-tindakan Allah pada ciptaan dan Perintah-Nya. Artinya baik dalam arena
Tafrid berarti isolasi. Makna tafrid ialah ajaran pengalaman sebagaimana tauhid ialah ajaran ilmu tentangnya. Tauhid
Tauhid berarti ketunggalan, tasdik*nya. Imam kita (Imam al-Junayd) berkata: “Ia ialah sebuah makna yang menghilangkan
Jam’ al-Jam’ yaitu penyatuan atas penyatuan. Disebut oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Sepenuhnya terkonsumsi dalam Allah.” Maka
Jam’ berarti penyatuan. Shaykh al-Akbar berkata: “Ia menerangkan Allah tanpa makhluk.” Penarikan diri dari pemisahan akan
Farq berarti pemisahan. Sudah tiba saatnya untuk memperkenalkan sepasang istilah berlawanan yang penting dan membawanya pada
Sahwa yaitu kesadaran. Shaykh al-Akbar menyebutnya: “Kembali ke sensasi setelah tersingkir karena warid yang kuat.” Sebuah
Ka’s berarti cangkirnya. Seorang sufi berkata, “Cangkirnya ialah hati sang Shaykh.” Shaykh al-Fayturi berkata dalam kitab Fayyturiyya:
Khamr yaitu anggur. Shaykh al-Harraq berkata dalam Diwannya: “Dengan jahil, engkau menyalahkan anggurnya. Jika kesadaran seseorang tersapu,
Sukr berarti mabuk, kemabukan. Meminum yang semakin meningkat menjadi kemabukan. Didefinisikan oleh Shaykh al-Akbar sebagai :
Ash-Shurb berarti minumannya. Merasakan yang terus meningkat menjadi minuman. Shaykh al-Kamil dalam Diwannya berkata, “Kekasihku memberiku
Dhawq berarti merasakan. Buahnya shawq ialah dhawq. Shaykh al-Akbar menyebutnya : “Yang pertama dari berbagai awal tajalli Illahi.” Dhawq pertama akan
Shawq berarti gairah, yaitu hasrat hati untuk berjumpa dengan Sang Kekasih dan keceriaan hati saat menuju
At-Tawali’ berarti kesemarakan*. Mereka dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai : “Cahaya-cahaya tawhid yang menyinari hati-hati ahli
Al-Lawami’ berarti pancaran-pancaran cahaya. Disebut Shaykh al-Akbar sebagai: “Apa yang yang ajek* dari cahaya-cahaya tajalli selama
Lawa’ih berarti pancaran-pancaran cahaya lahiriah. Shaykh al-Akbar menyebutnya sebagai “Ialah apa yang memancar dari rahasia-rahasia lahiriahnya,
Jadhb berarti daya tarik. Si majdhoub ialah penjelmaan daya tarik Ilahiah. Istilah ini umum dipakai di tariqat Darqawi
Wujud adalah derajat ketiga ekstase. Dalam wujud, kesadaran menguasai kekaguman dan tafakur menerangi kekuatan. Tanda
Wajd adalah derajat awal ekstase*). Istilah ini berasal dari akar huruf w – j – d. Artinya
Bast berarti Kelapangan. Shaykh Al-Akbar menyatakan sebagai berikut: “Bagi kita ia adalah sesiapa yang cukup lapang
Qabd berarti Penyempitan. Shaykh Al-Akbar berkata tentangnya: “Ini ialah keadaan takut. Inilah saatnya (Waqt).” Disebut sebagai
Futuwwa berarti kemuliaan. Futuwwa adalah berfikir lahiriah bukan bagi dirimu sendiri tetapi hanya bagi muslimin.
Warid ialah apa yang turun ke hati berupa Nur-Nur yang mengisyaratkan hadiah-hadiah dari Rabb Yang
Mawqif berarti tempat berhenti. Ini istilah yang paling berguna dan bermanfaat. Inilah tempat berhenti. Mawqif
Maqam, yaitu tingkatan stasiun. Shaykh Al-Akbar berkata: “Itu menyatakan terpenuhinya hak-hak peraturan-peraturannya secara menyeluruh.” Dapat
Hal berarti keadaan. Shaykh Al-Akbar menyebutnya: “Itulah apa yang terjadi pada hati tanpa ketergantungan atau
Waqt yaitu waktu, berarti saatnya. Shaykh Al-Akbar menyebutnya: “Ia menentukan keadaanmu pada saat keadaan itu. Ia
‘Ishara atau isyarat, berarti petunjuk. Dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Bisa saja berupa kedekatan, dan kehadiran
Lubb, inti adalah sebuah istilah Qur’ani. Shaykh al-Akbar menyatakannya sebagai: “Perihal cahaya Ilahi.” Pada taraf
Makna adalah arti. Sidi Ali al-Jamal berkata: “Setiap ciptaan, baik dan buruk, menyaksikan Allah. Namun,
Hiss atau indrawi, adalah keberadaan kehidupan sebagai suatu yang padat, ketebalannya. Sedangkan makna atau arti,
Rida, berarti kepuasan menentramkan. Inilah kondisi sangat penting seseorang yang telah menyeimbangkan ketakutan dan harapannya.
Raja’ adalah harapan. Pria saleh yang membawa Shaykh Ibn Al-Habib ke Jalan Sufi, biasa meniti
Khawf berarti takut, rasa gentar kepada Sang Pencipta dan Penguasa Hari Perhitungan. Dalam masanya si
Jabarut, yaitu kerajaan daya upaya kekuatan. Inilah kerajaaan nur cahaya. Shaykh Al-Akbar mencatat: “Bagi Abu
Malakut merupakan kerajaan bentuk/wujud Gaib. Inilah kerajaan unsur berbagai wujud keberadaan ciptaan berbagai kristal, atom,
Mulk merupakan kerajaan berbagai bentuk padat. Sekarang di sisi tiga serangkai istilah yang menyatakan lokus
Langkah Keduapuluh Enam – Sir Sirr, sir, berarti rahasia. Inilah penggambaran ketiga dari lokus diri.
Ruh berarti nyawa. Shaykh al-Akbar menyatakannya: Ruh, diterapkan pada apa yang mencurahkan ilmu tentang yang
Tiga serangkai pengertian berikut mendefinisikan makhluk manusia dalam semesta kearifan mereka. Tingkat pengalaman pertama bagi
Azas perjalanan kepada Allah ada tiga perkara. Himma adalah yang ketiga. Shaykh ibn al-Habib berkata
Fikir. Tafakur. Shaykh Ibn Atha’illah telah berkata dalam kitab Hikam: “Fikir adalah perjalanan hati pada
Dhikir, mengingat Allah, ialah amalan utama para Sufi. Ada tiga derajatnya. Bagi kalangan awam adalah
Ubudiyya berarti penghambaan. Ada tiga derajat menurut ahli Darqawa. Ibada. Berada di arena ketaatan sederhana,
Mursyid kami, Shaykh al-Kamil, Sayyidi Muhammad ibn al-Habib berkata, ‘Murid berasal dari akar kata iradat (kehendak/kemauan) dan
Mereka yang sidq berada diderajat tertinggi para ahli tauhid. Di bawah mereka ialah para muqarrabun*. Sang
Ikhlas yaitu kemurnian yang suci bersih. Mukhlisin ialah mereka yang selalu menyaksikan perjumpaan dengan Rabb-nya.
“Tiada daya, tiada kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar.” Shaykh Ibn
Shukur, berterimakasih, ialah sebentuk ilmu dan suatu pendorong. Ia menyadarkan anda akan sumber hidup anda
Sabar adalah obat pahit yang manis buahnya. Imam kita (Imam al-Junayd radhiallahu’anhu) berkata bahwa sabar adalah
Tawakal artinya bergantung. Sangat dianjurkan zikirnya untuk menggapai kaifiat*) ini bagi faqir yang ingin bersegera
Zuhud berarti berlaku cukup. Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah, al-Hakim, dan Bayhaqi menyatakan, “Berlaku
Wara’ adalah kehati-hatian. Tahapan terendahnya, yaitu menghindari yang haram dan yang meragukan. Di pertengahannya, yaitu
Taubat, berpaling dari perilaku salah merupakan awal dari proses perubahan diri. Pertengahannya yaitu berpaling dari
Pada lembar awal sebelum menjelaskan daftar isi buku The Hundred Steps, Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi dalam
Yakin, sungguh-sungguh percaya, memiliki tiga tahapan:Ilm al-yaqin keyakinan karena ilmu.Ayn al-yaqin keyakinan karena penyaksian.Haqq al-yaqin keyakinan karena kebenaran.
Suluk adalah ilmu tentang semua unsur-unsur batiniah perjalanan. Si salik ialah dia yang teguh kukuh
Istiqamah berarti teguh lurus. Penjelasannya yaitu melaksanakan sunnah Rasulullah, perkataannya, perilakunya, dan hal-ahwalnya sesuai ilmumu
Adab adalah tata krama spiritual, kesantunan tulus. Adab menyiratkan keikhlasan dan itu menyiratkan kerendahan-hati. Sebab
Haqiqat, kebenaran-kenyataan, adalah pencerahan ilmu batiniah yang memenuhi hati sang Pencari. Tariqat adalah arena maknawi,
Jalannya terletak di antara dua kutub, syari’at dan hakikat. Ia dapat dikenali secara lahiriah, dan
‘Tak ada jalan menuju hakikat, kecuali melalui syari’at,’Shaykh al-Akbar*.” Syari’at Islam adalah pengakuan bahwa tak
Pejalan Ruhani adalah media online Yayasan Surau Baitul Fatih, Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah.
Sekretariat: Jln. Karang Anyar No. 73 RT. 02 RW. 01, Kel. Ngronggo, Kec. Kota – Kota Kediri
Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.