Adab adalah tata krama spiritual, kesantunan tulus. Adab menyiratkan keikhlasan dan itu menyiratkan kerendahan-hati. Sebab jika seseorang menyadari kesantunan-kesantunannya sendiri maka ia dimotivasi nafs keakuannya maka ekspresinya tidak lagi spontan.
Adab di dunia ini hampir tak mungkin. Tata krama yang sesuai diterapkan di dunia. Adab diberlakukan di kalangan para Sufi. Begitu berada di kalangan ahli Sufi yang terpelihara maka seseorang telah masuk sebuah arena amanah. Maka kini engkau dituntut beradab. Engkau menyudutkan keakuan saat berada di dalam zawiya, di dalam lingkaran majelis, di antara para Rijal Allah, di hadapan Shaykh. Inilah arena adab.
Tariqat itu seluruhnya adalah adab.
Ada adab kepada orang asing dan tamu. Ada adab kepada para fakir. Ada adab kepada mereka yang mulia dan khusus. Ada adab kepada Shaykh. Sempurnanya adab adalah dengan adab kepada dirimu sendiri.
Yang pertama dicapai melalui kedermawanan dan hadiah saat datang dan pergi. Yang selanjutnya dicapai melalui pengutamaan. Engkau harus mengutamakan saudaramu dibanding dirimu sendiri dalam apa yang kau miliki atau peroleh. Yang selanjutnya dicapai melalui pelayanan, menanti, bersabar, dan mendengarkan. Yang selanjutnya yaitu dengan menginginkan apa yang diinginkan Shaykh-mu, seakan engkau-lah yang menginginkannya. Yang terakhir, di tahap awalnya yaitu menghindari tindakan seperti memukul paha, mengepalkan tinju, dan menghindari kata-teriakan kasar. Di pertengahannya menghindari terlalu gembira atau sedih. Di akhirnya melupakan semuanya karena suka cita di hadirat Al-Haqq.
Sumber: 100 Langkah