Afrad berarti pribadi-pribadi keseorangan.
Mereka dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Itu merujuk kepada orang-orang yang berada di luar lingkup wilayah Sang Qutb.”
Kini kita tiba pada akhir yang harus dikenali atau dapat dikenali tentang kondisi manusia dalam ilmu di sisi pandang Al Haqq dan petunjuk-petunjuk dari Al Haqq bagi mereka yang mulia, semuanya bersesuaian dengan rahasia-rahasia yang terjabarkan dalam Qur’an di lidah Rasulullah, sallallahu alaihi wassalam.
Ketahuilah sebagaimana pada semut terdapat perkauman seperti dirimu, maka pada ruhaninya, manusia ditata dengan struktur dan corak bersesuaian dengan keindahan Ilahi dan susunan raut dan fluks* yang sama. Namun karena segala sesuatu dalam ciptaan berada dalam gerak turbulensi, maka susunan ini tidaklah kaku ketat seperti jumlah kelopak dedaunan itu. Ada kaidah tatanannya dan ada pula perbedaan-perbedaan.
Afrad adalah mereka yang bekerja diluar pemekaran Ilahi atas makrifat dan kodrat para manusia tuntas dan mulia ini. Afrad adalah mereka yang luhur, yang tidak masuk kelompok yang wajib taat dalam ketaatan, atau ketidakberdayaan dan pengakuan sukarela atas Rijal jamannya. Tidak seorang pun menolak atau bisa menolak afrad walaupun afrad bisa menolak Sang Qutb. Shaykh al-Fayturi menjelaskan pada Fayturiyya, “Akulah seorang pribadi zaman ini, seorang hamba tanpa sela**.”
Catatan :
*) fluks n 1 cucuran cairan dari tubuh (diare); 2 gerakan bersinambung atau gerakan terus-menerus (misalnya arus); 3 Fis jumlah besaran (misalnya massa, bahang) yang mengalir melalui luasan tertentu yang tegak lurus terhadap aliran itu per satuan waktu
**) se·la n 1 tempat (ruang) di antara dua benda (barang): terletak di — gunung; 2 celah: ia melihat dari — dinding; 3 sesuatu yang tersisip (terletak) di antara benda-benda dan sebagainya; selang: nanas boleh juga digunakan sebagai tanaman — di antara tanaman rambutan;
Sumber: 100 Langkah