Kamal – sempurna.
Manusia Kamal itu tidak sempurna dalam cara apapun selain bahwa makrifatnya sempurna dan karena itu, hidupnya dilestarikan oleh Allah. Ketika ditanya apakah manusia seperti itu terbebas dari melakukan perbuatan buruk, Imam Junayd memberi jawaban bijak : “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” (Surat Al Ahzab ayat 38).
Sultannya Para Pencinta berkata tentang dia yang sempurna : “Karena perjumpaanku adalah perpisahanku, dan kedekatanku adalah menjauhnya aku, dan kegandrunganku adalah kebencianku, dan akhirku adalah awalku.” Shaykh Ibn ‘Atha-illah berkata tentangnya : “Ia terus meneguk dan bertambah kesadarannya. Ia absen dan bertambah kehadirannya. Kebersamaannya tidak mentabirinya dari keterpisahannya, begitu pula perpisahannya tidak mentabirinya dari kebersamaannya. Kefanaannya tidak memalingkannya dari kebakaannya, begitu pula kebakaannya tidak memalingkannya dari kefanaannya. Ia bertindak adil kepada siapapun dan memberi pada siapapun dengan benar.”
Inilah kemungkinan dari makhluk manusia. Inilah kapasitas dia yang memiliki jati diri. Kenali kesempurnaanmu dari tempat syahadatnya. Segala puji bagi Allah di awal dan di akhir. Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Agung.
Sumber: 100 Langkah