Rahamut berarti sumbernya. Hadirat Rahmat.
Inilah istilah ketiga. Sebagaimana yang kedua mengisyaratkan sang arifin dalam aspeknya atas lahut-nya yang tersembunyi, yaitu alam segala sumber-sumber bentuk dan berarti juga dirinya, maka harus ada istilah dimana kedua aspek itu menyatu. Maka sumber keberadaan dari diri/semesta ialah rahasia penyatuan yang menyatukan keagungan dan keindahan dalam Tauhid. Inilah hakikat kasih sayang dan kelembutan, yang demikian amat sangat meluas. Dengan kata lain, kita telah mengganti sebuah konsep tentang dhat dengan satu makrifat pada Al-Haqq.
Hanya dari rahamut, sang arifin yang kembali, dapat menyatakan dengan bukti langsung dari perjalanannya bahwa Rabb yang Penyayang tidak terpisah dari Qadar-Nya (Takdir-Nya) dan rahasianya. “Aku memasukkan orang-orang ke Taman dan Aku tidak peduli. Aku memasukkan orang-orang ke Api dan Aku tidak peduli.”
Dalam nasut, lahut dan rahamut, makrifat dikumpulkan, pengertian mendalam dikonfirmasi, dan alam-alam dunia hilang ke dalam satu sama lain, ditelan, tidak lagi ada. Allah senantiasa wujud dan tidak ada selain bersama-Nya. Sebagaimana ada senantiasa ada-Nya.
Sumber: 100 Langkah