Sifat yaitu sifat-sifat Allah. Ketika si pencari mendalami pemahaman atas tidak berhingganya tindakan-tindakan maka dapat disaksikan bahwa seluruh tindakan berasal dari sifat-sifat kemampuan dan kebisaan. Sifat utamanya ada tujuh: pembicaraan, pendengaran, penglihatan, ilmu, keinginan, kekuatan, dan hidup. Inilah sifat-sifat utama makhluk manusia dan dalam proses perubahan wawasan kita yang dengannya kita berusaha menembus rahasia kehidupan kita mengembalikan seluruh sifat kita, seluruh sifat kemakhlukan dan yang wujud kepada sumbernya Yang Satu. Maka penglihatan adalah milik Yang Maha Melihat, bicara milik Yang Maha Bicara, ilmu milik Yang Maha Tahu, keinginan milik Yang Maha Berkehendak, kekuatan milik Yang Maha Kuat, dan hidup milik Yang Maha Hidup.
Si pencari harus menyerap kedalam kesadarannya pengenalan bahwa tindakan-tindakan sebagaimana adanya itu terkandung dalam sifat-sifat, berasal darinya, muncul darinya, sebab mereka ternyatakan di dalamnya melalui kemunculannya itu. Ketika Yang Maha Tahu mewujud Ia hanya bisa mewujud dengan mengetahui, oleh karenanya, si pencari bergerak dari apa yang secara lahir terjelma di kehidupan kepada apa yang tersembunyi di dalamnya, dari tindakan kepada sifat. Tauhid mengesahkan bahwa Allah Ahad dan karenanya si pencari harus menggenggam dengan satu wawasan kesadaran mendalam bahwa Allah itu Ahad dalam tindakan-tindakan-Nya dan sifat-sifat-Nya. Apa yang kini sedang diteliti dan berusaha dipahami segera akan terlihat dengan jelas dalam penyaksian.
Shayk Ibn al-Habib berkata dalam Diwannya:
“Engkau akan bangkit ke Asma-Asma-Nya dan meminum cahayanya, sehingga sifat-sifat akan tampak padamu tanpa sebuah tabir pun.”