69. Khalwa/Khalwat

Khalwa atau khalwat*) adalah mengundurkan diri dari dunia, untuk memfokuskan perhatian pada amal berzikir ‘Ism ‘al-Adhim agar tiba di penyaksian Wajah-Nya. Pembimbingnya ialah Sang Shaykh. Di maqam inilah nasihat Shaykh Mawlay Abdal-Qadir al-Jilani harus sepenuhnya ditaati. Mereka yang jahil menyalahartikan nasihat itu sebagai sebentuk pengendalian sosial palsu Sang Shaykh atas muridnya. Bukan demikian. Dalam kerangka maqam inilah beliau berkata: “Jadilah dirimu bersama Shaykhmu sebagai sesosok jasad mati di tangan mereka yang memandikannya.”

Dalam khalwa, seluruh adab untuk duduk dengan benar, memusatkan perhatian, semua bentuk ubuda terdahulu, akan membantu si pencari. Tapi tidak satupun yang akan demikian membantunya, selain harapan besar kepada Rabb-Nya, satu keyakinan mendalam atas kekuasaan dan keindahan Dia, yang berkuasa menutupi keburukan-keburukanmu dengan kesucian-Nya, dan kegelapanmu dengan cahaya-Nya.

Shaykh Abul Abbas al-Mursi, Sang Qutb, berkata, “Betapa sukar untuk menggapai Sang Shaykh. Begitu mudah untuk menggapai Allah.” Inilah rahasia khalwa dan pintu menuju keberhasilan. Bergantunglah kepada Sang Shaykh dan ceritakan padanya segala sesuatu yang terjadi dengan jujur dan hati-hati. Ikuti bimbingannya dengan sungguh-sungguh, sampai kata terakhir dalam perintah dan peringatannya. Khalwa berasal dari sepatah kata yang artinya hutan belantara atau ruang luas terbuka. Bahkan sesungguhnya bagi si arifin, inilah ruang terbukanya ruang terbuka.


Catatan :

khal·wat n pengasingan diri (untuk menenangkan pikiran dan sebagainya);

ber·khal·wat v 1 mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk bertafakur, beribadah, dan sebagainya: selama bulan Ramadan ulama itu ~ di kampung yang terpencil; 2 berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim di tempat sunyi atau tersembunyi

Sumber: 100 Langkah

100 Langkah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print
Copy link
Powered by Social Snap