Makrifat berarti tahu benar. Makrifat adalah pengetahuan di mana bertumpu seluruh pengetahuan lain. Seluruh pengetahuan lain bersifat sangkaan, walaupun bisa diperiksa kebenarannya di ranah kemungkinan. Makrifat ini benar, namun tidak bisa dipertunjukkan. Hanya saja pengetahuan-pengetahuan lain itu tidak menerangi mereka yang mengetahuinya, tidak juga menghapus penderitaannya, tidak memberinya kebijaksanaan dalam segala perkara, dan tidak juga menanamkan cahaya dan kecemerlangan di keberadaannya. Dia yang berpengetahuan senantiasa memiliki kebutuhan-kebutuhan dan ketergantungan pada ciptaan. Dia yang arif tidak lagi butuh apapun, kecuali ketergantungan pada Rabb-nya yang memberinya apa yang diperlukannya dari ciptaan. Pengetahuan-pengetahuan lain, sebagai gagasan-ide tiada bertapak, semuanya tidak beralasan. Makrifat, pengetahuan inti, karena berupa pengetahuan tentang jati diri, adalah sebuah burhan*) bagi dia yang mengetahuinya dan inilah keagungan dan keunggulannya di atas semua pengetahuan yang lain. Dengannya si pemilik pengetahuan mengenal Alam Semesta, bagaimana susunannya dan aturan-aturan yang mendasari perilakunya, sifat-sifatnya dan esensi-pokoknya. Pengetahuannya tentang Alam Semesta adalah pengetahuan atas dirinya sendiri, sedangkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri adalah wawasan langsung dari realitas keasliannya sendiri, identitas bani Adamnya. Segala yang dimilikinya berasal dari Allah. Ia tidak melihat apapun kecuali melihat Allah padanya, sebelumnya, sesudahnya. Hanya Allah saja tampak di matanya seperti dalam hatinya.
Siapapun yang memperoleh ini telah memperoleh sulfur merah**). Dengannya ia bisa mengubah hati-hati sesiapa yang mendatanginya karena kehadirannya sendiri adalah satu petunjuk dari satu peringatan. Ia membimbing ke Allah karena Allah.
Catatan :
*) bur·han n tanda yang nyata; barang bukti
**) Sulfur merah (Kibrit Ahmar). Istilah ini digunakan untuk mengisyaratkan sebuah perwujudan ruhani pribadi yang tinggi atau sebuah penyaksian yang amat jarang. Sulfur merah itulah yang dicari dan suatu asas yang berfungsi amat langka yang mengubah logam dasar menjadi emas. Menemukan pembimbing ruhani/mursyid sering disebut sebagai ‘menemukan sulfur merahnya’. Menemukan khazanah tersembunyi pada sir dirinya sendiri itulah Sulfur merahnya. Menemukan sulfur merahnya itu langka, namun beberapa wali Allah yang mulia menemukannya berlimpah-limpah! Makna umum dari sulfur ialah Amar Ilahi.
Diterjemahkan dari : http://www.almirajsuficentre.org.au/qamus/app/single/802
Sumber: 100 Langkah