
01. Tasawuf
Sufisme adalah ilmu berjalan menuju Sang Raja.Yang lebih disukai secara etimologi berasal dari kata suf,
Sufisme adalah ilmu berjalan menuju Sang Raja.Yang lebih disukai secara etimologi berasal dari kata suf,
‘Tak ada jalan menuju hakikat, kecuali melalui syari’at,’Shaykh al-Akbar*.” Syari’at Islam adalah pengakuan bahwa tak
Jalannya terletak di antara dua kutub, syari’at dan hakikat. Ia dapat dikenali secara lahiriah, dan
Haqiqat, kebenaran-kenyataan, adalah pencerahan ilmu batiniah yang memenuhi hati sang Pencari. Tariqat adalah arena maknawi,
Adab adalah tata krama spiritual, kesantunan tulus. Adab menyiratkan keikhlasan dan itu menyiratkan kerendahan-hati. Sebab
Istiqamah berarti teguh lurus. Penjelasannya yaitu melaksanakan sunnah Rasulullah, perkataannya, perilakunya, dan hal-ahwalnya sesuai ilmumu
Suluk adalah ilmu tentang semua unsur-unsur batiniah perjalanan. Si salik ialah dia yang teguh kukuh
Yakin, sungguh-sungguh percaya, memiliki tiga tahapan:Ilm al-yaqin keyakinan karena ilmu.Ayn al-yaqin keyakinan karena penyaksian.Haqq al-yaqin keyakinan karena kebenaran.
Pada lembar awal sebelum menjelaskan daftar isi buku The Hundred Steps, Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi dalam
Taubat, berpaling dari perilaku salah merupakan awal dari proses perubahan diri. Pertengahannya yaitu berpaling dari
Wara’ adalah kehati-hatian. Tahapan terendahnya, yaitu menghindari yang haram dan yang meragukan. Di pertengahannya, yaitu
Zuhud berarti berlaku cukup. Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah, al-Hakim, dan Bayhaqi menyatakan, “Berlaku
Tawakal artinya bergantung. Sangat dianjurkan zikirnya untuk menggapai kaifiat*) ini bagi faqir yang ingin bersegera
Sabar adalah obat pahit yang manis buahnya. Imam kita (Imam al-Junayd radhiallahu’anhu) berkata bahwa sabar adalah
Shukur, berterimakasih, ialah sebentuk ilmu dan suatu pendorong. Ia menyadarkan anda akan sumber hidup anda
“Tiada daya, tiada kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar.” Shaykh Ibn
Ikhlas yaitu kemurnian yang suci bersih. Mukhlisin ialah mereka yang selalu menyaksikan perjumpaan dengan Rabb-nya.
Mereka yang sidq berada diderajat tertinggi para ahli tauhid. Di bawah mereka ialah para muqarrabun*. Sang
Mursyid kami, Shaykh al-Kamil, Sayyidi Muhammad ibn al-Habib berkata, ‘Murid berasal dari akar kata iradat (kehendak/kemauan) dan
Ubudiyya berarti penghambaan. Ada tiga derajat menurut ahli Darqawa. Ibada. Berada di arena ketaatan sederhana,
Dhikir, mengingat Allah, ialah amalan utama para Sufi. Ada tiga derajatnya. Bagi kalangan awam adalah
Fikir. Tafakur. Shaykh Ibn Atha’illah telah berkata dalam kitab Hikam: “Fikir adalah perjalanan hati pada
Azas perjalanan kepada Allah ada tiga perkara. Himma adalah yang ketiga. Shaykh ibn al-Habib berkata
Tiga serangkai pengertian berikut mendefinisikan makhluk manusia dalam semesta kearifan mereka. Tingkat pengalaman pertama bagi
Ruh berarti nyawa. Shaykh al-Akbar menyatakannya: Ruh, diterapkan pada apa yang mencurahkan ilmu tentang yang
Langkah Keduapuluh Enam – Sir Sirr, sir, berarti rahasia. Inilah penggambaran ketiga dari lokus diri.
Mulk merupakan kerajaan berbagai bentuk padat. Sekarang di sisi tiga serangkai istilah yang menyatakan lokus
Malakut merupakan kerajaan bentuk/wujud Gaib. Inilah kerajaan unsur berbagai wujud keberadaan ciptaan berbagai kristal, atom,
Jabarut, yaitu kerajaan daya upaya kekuatan. Inilah kerajaaan nur cahaya. Shaykh Al-Akbar mencatat: “Bagi Abu
Khawf berarti takut, rasa gentar kepada Sang Pencipta dan Penguasa Hari Perhitungan. Dalam masanya si
Raja’ adalah harapan. Pria saleh yang membawa Shaykh Ibn Al-Habib ke Jalan Sufi, biasa meniti
Rida, berarti kepuasan menentramkan. Inilah kondisi sangat penting seseorang yang telah menyeimbangkan ketakutan dan harapannya.
Hiss atau indrawi, adalah keberadaan kehidupan sebagai suatu yang padat, ketebalannya. Sedangkan makna atau arti,
Makna adalah arti. Sidi Ali al-Jamal berkata: “Setiap ciptaan, baik dan buruk, menyaksikan Allah. Namun,
Lubb, inti adalah sebuah istilah Qur’ani. Shaykh al-Akbar menyatakannya sebagai: “Perihal cahaya Ilahi.” Pada taraf
‘Ishara atau isyarat, berarti petunjuk. Dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Bisa saja berupa kedekatan, dan kehadiran
Waqt yaitu waktu, berarti saatnya. Shaykh Al-Akbar menyebutnya: “Ia menentukan keadaanmu pada saat keadaan itu. Ia
Hal berarti keadaan. Shaykh Al-Akbar menyebutnya: “Itulah apa yang terjadi pada hati tanpa ketergantungan atau
Maqam, yaitu tingkatan stasiun. Shaykh Al-Akbar berkata: “Itu menyatakan terpenuhinya hak-hak peraturan-peraturannya secara menyeluruh.” Dapat
Mawqif berarti tempat berhenti. Ini istilah yang paling berguna dan bermanfaat. Inilah tempat berhenti. Mawqif
Warid ialah apa yang turun ke hati berupa Nur-Nur yang mengisyaratkan hadiah-hadiah dari Rabb Yang
Futuwwa berarti kemuliaan. Futuwwa adalah berfikir lahiriah bukan bagi dirimu sendiri tetapi hanya bagi muslimin.
Qabd berarti Penyempitan. Shaykh Al-Akbar berkata tentangnya: “Ini ialah keadaan takut. Inilah saatnya (Waqt).” Disebut sebagai
Bast berarti Kelapangan. Shaykh Al-Akbar menyatakan sebagai berikut: “Bagi kita ia adalah sesiapa yang cukup lapang
Wajd adalah derajat awal ekstase*). Istilah ini berasal dari akar huruf w – j – d. Artinya
Wujud adalah derajat ketiga ekstase. Dalam wujud, kesadaran menguasai kekaguman dan tafakur menerangi kekuatan. Tanda
Jadhb berarti daya tarik. Si majdhoub ialah penjelmaan daya tarik Ilahiah. Istilah ini umum dipakai di tariqat Darqawi
Lawa’ih berarti pancaran-pancaran cahaya lahiriah. Shaykh al-Akbar menyebutnya sebagai “Ialah apa yang memancar dari rahasia-rahasia lahiriahnya,
Al-Lawami’ berarti pancaran-pancaran cahaya. Disebut Shaykh al-Akbar sebagai: “Apa yang yang ajek* dari cahaya-cahaya tajalli selama
At-Tawali’ berarti kesemarakan*. Mereka dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai : “Cahaya-cahaya tawhid yang menyinari hati-hati ahli
Shawq berarti gairah, yaitu hasrat hati untuk berjumpa dengan Sang Kekasih dan keceriaan hati saat menuju
Dhawq berarti merasakan. Buahnya shawq ialah dhawq. Shaykh al-Akbar menyebutnya : “Yang pertama dari berbagai awal tajalli Illahi.” Dhawq pertama akan
Ash-Shurb berarti minumannya. Merasakan yang terus meningkat menjadi minuman. Shaykh al-Kamil dalam Diwannya berkata, “Kekasihku memberiku
Sukr berarti mabuk, kemabukan. Meminum yang semakin meningkat menjadi kemabukan. Didefinisikan oleh Shaykh al-Akbar sebagai :
Khamr yaitu anggur. Shaykh al-Harraq berkata dalam Diwannya: “Dengan jahil, engkau menyalahkan anggurnya. Jika kesadaran seseorang tersapu,
Ka’s berarti cangkirnya. Seorang sufi berkata, “Cangkirnya ialah hati sang Shaykh.” Shaykh al-Fayturi berkata dalam kitab Fayyturiyya:
Sahwa yaitu kesadaran. Shaykh al-Akbar menyebutnya: “Kembali ke sensasi setelah tersingkir karena warid yang kuat.” Sebuah
Farq berarti pemisahan. Sudah tiba saatnya untuk memperkenalkan sepasang istilah berlawanan yang penting dan membawanya pada
Jam’ berarti penyatuan. Shaykh al-Akbar berkata: “Ia menerangkan Allah tanpa makhluk.” Penarikan diri dari pemisahan akan
Jam’ al-Jam’ yaitu penyatuan atas penyatuan. Disebut oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Sepenuhnya terkonsumsi dalam Allah.” Maka
Tauhid berarti ketunggalan, tasdik*nya. Imam kita (Imam al-Junayd) berkata: “Ia ialah sebuah makna yang menghilangkan
Tafrid berarti isolasi. Makna tafrid ialah ajaran pengalaman sebagaimana tauhid ialah ajaran ilmu tentangnya. Tauhid
Af’al berarti tindakan-tindakan, yaitu tindakan Allah. Af’al adalah tindakan-tindakan Allah pada ciptaan dan Perintah-Nya. Artinya baik dalam arena
Sifat yaitu sifat-sifat Allah. Ketika si pencari mendalami pemahaman atas tidak berhingganya tindakan-tindakan maka dapat
Dhat atau Zat, yaitu Zat Allah. Allah Ahad. Sebelum penciptaan Semesta, Allah telah ada dan tidak
Makrifat berarti tahu benar. Makrifat adalah pengetahuan di mana bertumpu seluruh pengetahuan lain. Seluruh pengetahuan
‘Ism al-‘Adham berarti Nama Teragung. Ialah “ALLAH” yang diucapkan berulang-ulang dengan cara yang sesuai dengan pengajaran
Ghurba berarti pengasingan. Sebuah hadis menjelaskan: “Pencarian al-Haqq ialah satu pengasingan.” Dalam Diwan, Shaykh Ibn al-Habib
Khalwa atau khalwat*) adalah mengundurkan diri dari dunia, untuk memfokuskan perhatian pada amal berzikir ‘Ism ‘al-Adhim agar tiba
Ghuzla berarti rehat. Setelah khalwa, hadir ghuzla. Ghuzla adalah pengunduran diri setelah khalwa untuk meneguhkan dalam hati makna-makna dan rahasia-rahasia dahsyat yang
Simsima berarti sesam*)! Shaykh al-Akbar menyatakan simsima adalah “Makrifat yang terlalu halus untuk diungkap.” Dalam makrifat -dalam makna
Tajalli berarti perwujudan. Pembukaan penglihatan Allah bagi hamba-Nya. Iluminasi. Tajalliyat, kadang disebut kasyaf, adalah pembukaan-pembukaan yang tiba
Takhalli berarti pelepasan.Inilah kekalahan terakhir dunya’ / dunia sebagai ilusi. Saat arifin merasakan tajalliyat dan mabuk oleh berbagai cahayanya maka
Al-‘Ama berarti halimun*) agung. Dalam riwayat Tirmidhi terdapat hadis mulia ketika Rasulullah ditanya: “Di mana Allah
Muraqaba yaitu berjaga. Penjagaan ini dimulai saat si faqir menjaga diri dari berbagai perbuatan keliru nafsunya.
Musyahada berarti Penyaksian. Shaykh al-Fayturi berkata: “Rahasia dari muraqaba ialah musyahada.” Shaykh Ibn al-Habib berkata dalam Diwannya:“Yang
Wilayat. Persahabatan dengan Allah, penerimaan. Wilayat ialah maqam sang wali -dia yang didudukan dalam ilmu. Shaykh Ibn al-Habib
Fana’ berarti punah dalam Allah. Shaykh al-Akbar berkata, “Si hamba melihat dengan tindakannya bahwa Allah
Bala berarti ujian. Setelah fana datanglah bala. Setelah fana datanglah ujian. Akibat iluminasi makrifat yang
Baqa’ berarti berkekalan. Senantiasa kekal dalam Allah. Shaykh al-Akbar berkata, “Si hamba melihat bahwa Allah melestarikan
Sahq berarti pelumatan. Shaykh al-Akbar menyatakan, “Hilangnya strukturmu karena paksaan kekuatan.” Ia menyebut Mahq sebagai, “Fananya dirimu dalam
Nasut berarti keinsanan. Kita telah tiba pada tiga serangkai istilah yang menyatakan kehidupan dari wawasan baru
Lahut berarti keilahian. Inilah istilah kedua dalam rangkaian baru ini. Dengan istilah ini dijelaskan alam kekuasaan
Rahamut berarti sumbernya. Hadirat Rahmat. Inilah istilah ketiga. Sebagaimana yang kedua mengisyaratkan sang arifin dalam aspeknya
Mahabba berarti cinta. Sang arifin memasuki cinta dalam kesempurnaannya. Awalnya ialah suluk, pertengahannya jadhb dan fana. Akhirnya adalah baqa’.
Qurb berarti keakraban. Dalam kasidahnya yang lembut dan tidak tertandingi, berjudul ‘Kerinduan Murid Yang Bersuluk dan Permata
Taraqqi berarti kebangkitan. Talaqqi adalah penerimaan. Yang pertama dirinci Shaykh al-Akbar sebagai, “Berkelana dalam berbagai hal, maqam, dan
Lisan, lidah. Shaykh al-Akbar menyebutnya, “Yang darinya kefasihan ilahi terjadi pada telinga para arifin.” Bagi
Tamkin berarti tetap. Shaykh Akbar menyatakan, “Dengan kami, ialah tetap kokoh dalam talwin.” Dikatakan inilah hal-nya mereka yang
Talwin berarti perubahan. Shaykh al-Akbar menyebutnya dengan, “Bergeraknya hamba dalam hal-hal-nya.” Bagi kaum awam, itulah maqam penurunan.
Afrad berarti pribadi-pribadi keseorangan. Mereka dinyatakan oleh Shaykh al-Akbar sebagai: “Itu merujuk kepada orang-orang yang berada
300 Nuqaba, para pimpinannya. Shaykh al-Akbar berkata, “Merekalah yang menyarikan hal-hal tersembunyi dalam jiwa-jiwa. Mereka berjumlah
40 Nujaba, para bangsawannya. Dari nuqaba, terdapat empat puluh ningratnya. Tentang mereka Shaykh al-Akbar menyebut, “Mereka itu
Para badal, para pengganti. Shaykh al-Akbar berkata, “Mereka bertujuh. Sesiapa berjalan dari satu tempat sedangkan tubuhnya tetap
4 Awtad. Empat pilar. Merekalah empat pilar, soko guru, dipilih dari tujuh abdal. Shaykh al-Akbar berkata tentang
2 Imam. Shaykh al-Akbar berkata, “Mereka adalah dua pribadi perorangan. Salah satu berada di sisi
Kutub – Sang Poros. Soko Guru. Dan dari keduanya ada satu. Dialah Sang Kutub. Shaykh
Sukun. Keheningan. Tanda baca dalam tata bahasa yang menyatakan tidak ada vokal setelah sebuah konsonan,
Tajrid. Melucuti. Manusia kaffah dan kamal tidak dapat dikenali kecuali jika engkau lihat padanya konfirmasi atas berbagai
Kamal – sempurna. Manusia Kamal itu tidak sempurna dalam cara apapun selain bahwa makrifatnya sempurna
Pejalan Ruhani adalah media online Yayasan Surau Baitul Fatih, Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah.
Sekretariat: Perum Jaya Maspion Permata Beryl B2-10 Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur
61254
Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.