Istiqamah berarti teguh lurus. Penjelasannya yaitu melaksanakan sunnah Rasulullah, perkataannya, perilakunya, dan hal-ahwalnya sesuai ilmumu tentangnya dan kemampuanmu untuk mengikutinya. Ingatlah bahwa tidak seorangpun mampu mencapai derajat ma’rifat dan kecemerlangannya, sedangkan wajib bagi kita mengikuti debu-debu jejak langkahnya.
Istiqamah adalah menyerap sifat seseorang yang melaksanakan kewajiban-kewajiban. Jika mereka berwudhu dan shalat, ketika shaum dan bersedekah, ketika berkumpul diantara para ulama, ketika mengunjungi Baitullah, dan pusara Rasulullah serta duduk di Rawdah, mereka menyerap nuansa khalayak pelaku semua itu. Dengan melaksanakan berbagai perilaku itu bahkan tulang belulang pun menjadi bercahaya. Karena hal-ahwal tersebut, yang dirasakan saat berada dalam kumpulan itu, hati pun menjadi bercahaya.
Secara lahiriah, kumpulan itu bisa saja tampak sempit sedangkan ahli dunia ini lahirnya tampak lapang namun lihatlah betapa sempitnya kondisi batin mereka, dan betapa lapangnya kondisi batin mereka yang istiqamah.
Istiqamah menjadikan kondisi lahiriah seseorang seolah-oleh gelap, akan tetapi kondisi batiniahnya terang benderang, sebaliknya para ahli ilusi, kebebasan lahiriahnya seolah terang tetapi kondisi batiniahnya gelap.
Buah istiqamah adalah ketenangan, sedangkan buah perilaku tanpa batas adalah kengerian. Yang satu kewarasan, yang lain kegilaan.
Sumber: 100 Langkah