Search

33. Hiss

Hiss atau indrawi, adalah keberadaan kehidupan sebagai suatu yang padat, ketebalannya. Sedangkan makna atau arti, adalah kehidupan sebagai kehalusan, oleh karenanya benda-benda itu sendiri tidak memiliki ke-benda-an, karena bukanlah demikian, hingga mereka dikenali. Sekali dikenali mereka diubah oleh mereka yang mengenalinya. Maka hiss senantiasa terus menerus berubah menjadi makna. Yang satu tidak bisa diperhatikan tanpa yang lain.

Shaykh Moulay Abdalqadir al-Jaylani pernah membandingkan alam semesta sebagai salju, yang bentuk terpisah tidak terhingga individualnya itu, sebenarnya adalah satu air. Setiap keadaan adalah benar, dan semua bersesuaian terhadap hukum-hukum yang mengatur apa yang tampak dari sudut pandangnya itu. Sidi Ali al-Jamal berkata pada kitabnya The Meaning of Man :

“Ketahuilah bahwa benda-benda indrawi terdiri dari dua: benda-benda dan segala yang berlawan dengannya. Demikian pula perihal makna, juga ada dua: maknanya dan segala yang berlawanan dengannya. Masing-masing adalah keberadaan sesuatu itu…”

Rabb benda-benda indrawi adalah Rabb maknawi. Ketetapan hukum atas benda-benda indrawi adalah ketetapan hukum atas maknawi. Obatnya untuk makna-makna adalah obatnya untuk benda-benda indrawi, walaupun makna-makna itu adalah suatu penyatuan dan benda-benda indrawi adalah pemisahan. Penyatuan dari penyatuan menyatukan semua. Penyatuan yang menyatukan apa yang disatukan adalah benar, dan apa yang memisahkan apa yang dipisahkan adalah benar dalam sebuah kebenaran dalam sebuah kebenaran dalam sebuah kebenaran.

Di tahap ini, si faqir haruslah mengenali bahwa benda-benda dan karenanya kejadian (interaksi benda-benda), tidak bisa dijelaskan dalam ihwal* mereka sendiri namun harus dibaca kedalam makna-maknanya. Sebagaimana dengan tiga serangkai utama syari’at, tariqat, dan haqiqat, si faqir akan bergerak dari dua hal berlawanan ini kepada sebuah terminologi yang semakin mendalam, ketika ia bergerak laju dari doktrin ke pengalaman.


Catatan :

*) ih·wal n hal; perihal

Sumber: 100 Langkah

100 Langkah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Sejarah Tarekat Alawiyyah

Tarekat Alawiyyah berbeda dengan tarekat sufi lain pada umumnya. Perbedaan itu, misalnya, terletak dari prakteknya…

Sejarah Tarekat Syadziliyah

Secara pribadi Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Syaikh Abul Abbas al-Mursi,…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print