Search

Masalah 92

162 Masalah Sufistik (Masalah 92):

Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Ghusyam az-Zaidi ra. bertanya: “Tentang berbagai perbuatan hamba Allah Ta’ala.”

al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Ketahuilah bahwa perbuatan apapun yg dilakukan oleh manusia, baik perbuatan yg baik maupun yg buruk menurut keyakinan kami semuanya adalah telah ditentukan oleh Allah Ta’ala. Dan apapun yg telah ditentukan oleh Allah Ta’ala pasti akan terjadi dan apa yg tidak ditentukan oleh Allah Ta’ala tidak akan pernah terjadi.

Untuk keyakinan semacam ini, kami mempunyai dalil² yg kuat dan cukup banyak dari al-Qur’an dan as-Sunnah maupun dari akal pikiran/logika kita. Para tokoh ulama kami cukup banyak hanya menulis tentang masalah ini dalam karya² tulis mereka. Pendapat kami merupakan pemisah di antara dua pendapat:

Pendapat pertama, pendapat Madzhab Jabariyah yg mengatakan bahwa perbuatan seseorang telah ditentukan oleh Allah Ta’ala. Dan seorang makhluk tidak mempunyai pilihan apapun untuk menerimanya atau menolaknya. Pendapat madzhab ini tidak bisa diterima oleh akal kita.

Pendapat kedua, pendapat Madzhab Mu’tazilah yg mengatakan bahwa perbuatan seseorang merupakan pilihannya sendiri. Ia boleh mengerjakan sesuatu jika ia mau dan ia boleh meninggalkannya jika ia mau.

Semua orang mengerti bahwa segala usaha yg dilakukan deh seseorang berasal dari pilihannya sendiri. Semua orang mengerti bahwa perbuatan manusia ada yg bersifat keharusan dan adapula yg bersifat pilihan. Dalam hal yg bersifat keharusan, maka ia terpaksa harus melakukannya. Sebaliknya, dalam hal yg bersifat pilihan, maka ia bebas sekehendaknya.

Menurut madzhab kami, yg harus diyakini oleh setiap orang dan seseorang tidak sempurna imannya jika ia tidak meyakini keyakinan seperti itu, yaitu keyakinan yg menyatakan bahwa segala sesuatu akan terwujud jika dikehendaki oleh Allah Ta’ala. Tetapi jika tidak dikehendaki oleh-Nya, maka ia tidak akan terwujud.

Meskipun demikian, kami wajib mencintai seseorang yg taat, memujinya dan menganjurkannya untuk tetap taat dan menjauhi semua larangan-Nya. Sebaliknya, kami wajib membenci dan melarang orang dari berbuat maksiat, serta kami wajib mengajaknya untuk berbuat baik.

Dan kami menilai sebagai dosa terbesar bagi jawaban seseorang yg ketika ia ditanya: “Mengapa engkau berbuat dosa?” Maka ia berkata: “Aku berbuat maksiat karena takdir dari Allah Ta’ala.”

Rela dengan ketetapan Allah Ta’ala, menurut madzhab kami adalah wajib dan pantas. Setiap orang harus rela menerima ketetapan Allah Ta’ala yg baik maupun yg buruk, karena semua ketetapan Allah Ta’ala mempunyai nilai utama dan adil.

Seseorang yg rela menerima segala ketetapan Allah Ta’ala, maka hatinya menjadi tenang ketika menerima ketetapan yg buruk dan segala kesulitan. Seseorang yg rela melihat berbagai perbuatan maksiat, menurut madzhab kami, termasuk perbuatan dosa.

162 Masalah Sufistik

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Salah Satu Pesan Tarekat

Salah satu peran tarekat itu adalah menjaga hati agar terus-menerus selalu mengingat Allah Ta’ala.. Antara…

Shuhbah Membangun Mahabbah

Shuhbah membangun mahabbah. Ketika kalian selalu berada dalam kebersamaan bersama Guru kalian, haqiqat dari sirr…

Aspek Keistimewaan

Banyak Kyai pintar atau ada wali yang punya keistimewaan, tapi justru yang mengambil manfaat ilmu…

Disiplin Sufi

Dalam disiplin Tarekat, seorang murid Sufi, selain dilatih menegakkan Syari’at yg kokoh, juga dilatih: 1].…

4 Tingkatan Mursyid

Untuk menambah wawasan: Terjemahan (Inggris ke Indonesia) dari tulisan Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani (QS).…

Tebusan

Syaikh Abu al-Abbas Ahmad al-Qasthalani qs. berkata: “Aku mendengar Syaikh Abu Abdillah al-Qarsyi berkata: “Aku…

Satu Mursyid

Seorang murid hendaknya mengambil dan memasrahkan dirinya hanya pada satu Guru Mursyid. Karena satu Mursyid-nya…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

254. Konsekuensi Pecinta Sejati

Hikmah 254 dlm Al-Hikam: “Konsekuensi Pecinta Sejati” لَيْسَ الْمُحِبُّ الَّذ ِي يَرْ جُوْ مِنْ مَحْبُوْ…
All articles loaded
No more articles to load

254. Konsekuensi Pecinta Sejati

Hikmah 254 dlm Al-Hikam: “Konsekuensi Pecinta Sejati” لَيْسَ الْمُحِبُّ الَّذ ِي يَرْ جُوْ مِنْ مَحْبُوْ…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print