162 Masalah Sufistik (Masalah 66):
Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: āTentang duduk berdzikir di mushalla setelah melakukan Shalat Subuh sampai matahari naik. Apakah pahala yg dijanjikan sebagaimana yg disebutkan dalam sebuah hadits hanya di peruntukkan bagi mereka yg duduk di mushallanya ataukah diberikan juga bagi mereka yg telah meninggalkan mushallanya dan mereka tetap berdzikir serta bertasbih?ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āKetahuilah bahwa pahala yg disebutkan dalam hadits tersebut memang dijanjikan bagi mereka yg tetap duduk berdzikir di mushallanya, agar mereka tidak segera meninggalkan mushallanya setelah melakukan Shalat Subuh.
Akan tetapi menurutku, pahala yg dijanjikan akan diberikan juga bagi mereka yg tetap berdzikir, baik di mushallanya, maupun bagi mereka yg telah meninggalkan mushallanya, apalagi kalau alasan meninggalkan mushallanya dapat dibenarkan, misalnya karena takut riya’.
Demikian pula, jika alasan keluarnya untuk memperoleh kebajikan lebih banyak, maka ia tetap mendapat pahala sebagaimana seseorang yg tetap berdzikir di mushallanya. Namun jika alasan keluarnya untuk memperoleh kesenangan duniawi, misalnya untuk minum kopi atau yg lainnya, nampaknya ia tidak akan mendapatkan pahala sebagaimana yg dijanjikan oleh hadits tersebut.ā