Hikmah 263 dlm Al-Hikam:
وُجْدَانُ ثَمَرَاتِ الطَّا عَاتِ عَاجِلًا بَشَائِرُ الْعَامِلِيْنَ بِوُجُوْدِ الْجَزَاءِ عَلَيْهَا آجِلًا.
Buah ketaatan yg dirasakan di dunia adalah kabar gembira bagi orang² yg beramal tentang adanya balasan ketaatan di akhirat.
Rasulullah Saw. bersabda, “Pasti akan dapat merasakan kelezatan iman, siapa yg benar² rela ber Tuhan kepada Allah bernabikan Nabi Muhammad dan beragama Islam.”
Buah iman itu ialah bertambahnya keyakinan, merasa senang melakukan ibadah, bertambah puas menerima segala ajaran tuntunan Allah Ta’ala dan Rasulullah Saw. Maka siapa yg dapat merasakan semua itu sebagai tanda diterima amal dan akan mendapat pembalasan pahala kelak di akhirat, sebagaimana telah mendapat rasa lezat dan enaknya di dunia.
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Buah ketaatan yg dimaksud adalah cahaya yg masuk ke dalam hati dan memancar dalam lahir mereka yg beramal. Buah ketaatan yg bisa dirasakan langsung di dunia merupakan kabar gembira dari Allah Ta’ala tentang adanya balasan ketaatan itu di akhirat. Ini juga pertanda bahwa amal itu diterima Allah Ta’ala, sebagaimana dalam bait hikmahnya, “Buah amal di dunia menunjukkan adanya penerimaan Allah.”
Namun demikian, hikmah ini tidak menegaskan bahwa amal boleh ditujukan untuk mendapatkan pahala dan bahwa tujuan tersebut adalah mulia. Wallaahu a’lam