162 Masalah Sufistik (Masalah 34):
Syaikh Abdullah bin Ahmad az-Zubaidi ra. bertanya: “Hadits Rasulullah Saw. yg menyatakan bahwa ada sebuah lembah di Neraka Jahannam yg mana Neraka Jahannam itu sendiri mohon perlindungan Allah Ta’ala dari lembah tersebut sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya dan lembah itu disediakan bagi para qari’ yg riya’. Bagaimanakah pendapat Anda dalam hal ini?”
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Ketahuilah bahwa yg dimaksud orang² yg berbuat riya’ dalam hadits di atas adalah riya’ yg dilakukan oleh seseorang yg munafik, ia suka memperlihatkan iman dan amal² kebajikannya kepada orang lain, padahal di dalam hatinya tidak ada iman sedikitpun.
Dan ia melakukan demikian agar dihormati dan tidak dilecehkan oleh orang² yg beriman. Kelak orang semacam ini akan ditempatkan di Neraka Jahannam untuk selama-lamanya.”
Adapun maksud dari ucapan Neraka Jahannam yg mohon perlindungan Allah Ta’ala dari lembah tersebut sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya, adalah menunjukkan betapa kerasnya siksa yg ada di dalamnya dan betapa besarnya dosa riya’ yg dilakukan oleh orang² munafik.
Adapun para qari’ yg riya’ padahal mereka masih mempunyai iman seperti yg disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad Saw. di atas, ada kemungkinan mereka dimasukkan ke dalam lembah di Neraka Jahannam itu dan ia akan kekal di dalamnya jika ia ditetapkan mati dalam keadaan akhir yg buruk, sebagaimana halnya orang munafik.
Atau ada kemungkinan ia akan dimasukkan ke dalam lembah di neraka itu, namun ia akan dikeluarkan kembali setelah ia mendapat rahmat dari Allah Ta’ala. Sebab menurut sebuah hadits, seseorang tidak akan kekal di dalam neraka kalau di hatinya masih ada iman walau sekecil atom. Sedangkan riya’ termasuk syirik kecil, karena itulah dosa bagi pelakunya cukuplah besar.