162 Masalah Sufistik (Masalah 48):
Syaikh Abdullah bin Haitsam ra. bertanya: āTentang arti al-Badihah dan arti Bihaqqil Itsnaini Miftahul Babaini.ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āDahulu pernah kami kirimkan sebuah surat untukmu wahai Abdullah. Di dalam surat itu terdapat jawaban yg engkau tanyakan lagi pada saat ini, atau mungkin surat itu tidak sampai kepadamu.
Adapun arti al-‘Atabar ar-Raj’i, artinya: āAku kembali kepada-Mu untuk mengharap ridha-Mu dan sampai Engkau menjadi ridha kepadaku.ā
Adapun arti al-Badihah adalah perbuatan atau tutur kata yg dilakukan oleh seseorang secara tibaĀ² tanpa dipikir lebih dahulu. Misalnya seseorang yg melakukan sesuatu yg benar dan baik, maka ia disebut seorang yg berkelakuan baik.
Sebaliknya, seseorang yg melakukan sesuatu yg buruk dan jahat, maka ia disebut seorang yg berkelakuan buruk dan jahat, apalagi ia melakukannya secara spontan tanpa dipikir lebih dahulu.
Adapun arti ucapan kaum awam Bihaqqil Itsnaini Miftahul Baabaini, sebenarnya ucapan mereka tidak dapat dinilai menurut aturan syari’at maupun akal. Akan tetapi jika seseorang ingin mengetahui pengertiannya, mungkin ia akan mendapatkannya. Ketahuilah bahwa Hari Senin adalah saat dihaturkannya amalĀ² kepada Allah Ta’ala.
Adapun arti Baabaini, salah satunya adalah pintu yg terbuka, sedangkan yg kedua mempunyai arti pintu rahmat Allah Ta’ala yg terbuka pada saat diturunkannya rahmat kepada orangĀ² yg beramal kebajikan atau mempunyai arti saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw. dan saat wafatnya Beliau yg secara kebetulan masingĀ²nya terjadi pada Hari Senin.
Tanwirul Qulub
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi