162 Masalah Sufistik (Masalah 67):
Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang bedanya ketidakmampuan dengan lemah.”
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Ketahuilah bahwa tidak mampu melakukan sesuatu merupakan pertanda hilangnya kekuatan seseorang. Jadi lawan tidak mampu adalah mampu. Akan tetapi lain halnya dengan lemah, lawan lemah adalah kuat dan kuat termasuk dalam bagian mampu.
Kalau begitu, lemah merupakan kemampuan yg tidak sempurna. Seseorang yg mampu melakukan sesuatu dari salah satu sisinya, tetapi ia tidak mampu melakukannya dari sisi yg lain, maka ia disebut seorang yg lemah.
Adakalanya, seseorang yg tidak mampu melakukan sesuatu mengandung arti malas menurut bahasa tertentu. Misalnya, seseorang yg malas melakukan sesuatu atau yg malas meninggalkannya, meskipun ia dapat melakukannya, tetapi karena ia malas, maka akan terlihat pada dirinya seolah-olah ia tidak mampu.”