162 Masalah Sufistik (Masalah 50):
Syaikh Isa bin Ahmad Bahadhrami ra. bertanya: “Tentang keutamaan panjang umur sebagaimana yg disebutkan di dalam hadits Nabi Muhammad Saw.”
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Sebenarnya usia seseorang telah ditetapkan dalam ketentuan Allah Ta’ala, usia seseorang tidak akan berkurang dan tidak akan bertambah. Akan tetapi para ulama berbeda pendapat tentang arti bertambahnya usia seseorang, sebagaimana yg disebutkan dalam sebagian hadits Nabi Muhammad Saw.
Ada yg berpendapat bahwa berkurang atau bertambahnya usia seseorang dapat terjadi berdasarkan sebab²nya. Misalnya seseorang akan bertambah usianya karena ia melakukan amal kebajikan tertentu ataupun seseorang dapat berkurang usianya karena melakukan perbuatan dosa tertentu.
Menurut Sayyidina Ibnu Abbas ra: “Setiap orang mempunyai usia tertentu ketika ia masih di dunia, yaitu sejak ia dilahirkan sampai ia mati. Selain itu, ia masih mempunyai usia tertentu di alam barzahnya, yaitu sejak ia mati, sampai ia dibangkitkan kembali. Semuanya sudah ditentukan oleh Allah Ta’ala.
Jika seseorang taat kepada Allah Ta’ala, maka usianya di alam barzah akan ditambahkan pada usianya ketika di alam dunia. Sebaliknya, jikalau seseorang suka berbuat dosa, maka usianya di dunia akan diperpendek dan akan ditambahkan pada usianya di alam barzah. Ketetapan ini merupakan ketetapan yg tidak dapat dirubah.”
Menurutku pendapat ini lebih shahih. Ada yg berpendapat pula bahwa maksud ditambahnya usia seseorang, adalah ditambahnya berkah dalam usianya, sehingga ia dapat menambah amal² kebajikannya, meskipun usianya relatif pendek.
Yg dimaksud panjang umur adalah bertambahnya usia demi untuk memperbanyak amal² kebajikan, bukan untuk menambah dosa. Kiranya hanya orang² shaleh yg dapat menambah amal² kebajikannya, meskipun usianya tidak relatif panjang.”

Tanwirul Qulub
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi