162 Masalah Sufistik (Masalah 57):
Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang bimbingan seorang Syaikh Mursyid bagi seorang murid, namun ia tidak merasakannya.ā
al-‘Allamah al Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Memang pada dasarnya, seorang murid butuh bimbingan Syaikhh Mursyid yg dapat membimbingnya dengan perhatiannya yg baik dan pandangannya yg lurus. Selanjutnya ia masih membutuhkan bimbingan dua guru pembimbing lainnya.
Yg satu untuk memberikan berbagai latihan ruhani dan pendidikan, sedangkan yg kedua untuk memberikan pengetahuan yg diperlukan olehnya pada saat menempuh jalan menuju kehadirat Allah Ta’ala.
Adapun sifatĀ² Syaikh Mursyid yg membimbing murid hendaknya seperti al-Imam asy-Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili ra., ketika ia berkata kepada muridnya, yaitu al-Imam asy-Syaikh Abul Abbas al-Mursi ra., ketika ia datang untuk pertama kalinya: “Namamu telah diperlihatkan kepadaku sejak sepuluh tahun yg lalu.”
Hal yg serupa terjadi juga pada al-Imam asy-Syaikh Yusuf al-Fasi ra. dengan al-Imam asy-Syaikh Abu Bakar bin Salim al-‘Alawi ra. Dikisahkan, telah lewat bertahun-tahun al-Imam asy-Syaikh Yusuf al-Fasi ra. berkelana dari satu syaikh kepada syaikh yg lain.
Akan tetapi di akhir perjalanannya menuju kehadirat Allah Ta’ala, ia diberitahu oleh salah seorang syaikh yg ada di Maghrib/Maroko, āSesungguhnya guru pembimbingmu tidak ada di negeri ini.ā Selanjutnya ia melanjutkan perjalanan tarekatnya ke berbagai negeri sampai berakhir di Hadhramaut dan bertemulah ia dengan al-Imam asy-Syaikh Abu Bakar bin Salim al-‘Alawi ra.
Adakalanya ketiga sifat yg kami sebutkan diatas terkumpul pada diri seorang Syaikh Mursyid, meskipun hal itu jarang terjadi. Jika ketiga sifat tersebut terkumpul pada diri seorang Syaikh Mursyid, maka ia adalah seorang syaikh sejati dalam masalah pembimbingan ke jalan Allah Ta’ala. Tetapi jumlahnya tidak banyak, karena itu jika ia ada, maka wujudnya termasuk salah satu karunia Allah Ta’ala.
Meskipun masa keemasan tarekat dan orangĀ²nya telah pudar. Tetapi untuk membimbing seorang murid ke jalan Allah Ta’ala cukup luas kemungkinannya dan tidak mustahil adanya seorang Syaikh Mursyid atau seorang guru pembimbing yg mempunyai sifat istimewa seperti yg kami sebutkan diatas.
Kemudian ia berhasil membimbing para muridnya hingga mereka menjadi waliĀ² Allah Ta’ala. Tentunya hal itu tidak mungkin terjadi jikalau tidak karena luasnya rahmat Allah Ta’ala.”