162 Masalah Sufistik (Masalah 78):
Syaikh Ahmad bin Abu Bakar Basya’ban ra. bertanya: āTentang ucapan al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra.: ‘Tidak semua orang mempunyai hati.’ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āKetahuilah bahwasanya hati yg sebenarnya adalah hati seseorang yg dapat memikirkan dan mengingat Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana yg disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų°Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł°Ł ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŪ„ ŁŁŁŁŲØŁ
āSesungguhnya kejadian itu dapat diambil pelajaran oleh siapapun yg mempunyai hati (yg sehat).” (QS. Qaf [50]: 37)
Maksudnya adalah, hati seseorang yg dapat memikirkan dan mengingat Dzat Allah Ta’ala. Selain itu masih ada firman Allah Ta’ala yg lain yg menyebutkan bahwa mereka mempunyai hati, tetapi bukan hati yg sehat, karena tidak dipakai untuk memikirkan dan mengingat Dzat Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana yg disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŲØŁ ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§
āMereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayatĀ² Allah).” (QS. Al-A’raf [7]: 179)
Kiranya hanya itulah pengertian yg dapat kami sampaikan tentang hati yg sehat pada saat ini, meskipun kami dapat menerangkannya lebih luas. Akan tetapi karena keterangan tentang hati memerlukan pembicaraan yg lebih luas dan kalau itu yg di inginkan, tentunya butuh waktu dan kesempatan yg lebih luas.
Jangan sampai engkau malu bertanya, sebab kami masih siap menjawab pertanyaan apapun yg perlu ditanyakan, agar Anda dan kami dapat selalu berhubungan dalam berbagai kesempatan yg baik.ā