162 Masalah Sufistik (Masalah 69):
Habib Ahmad bin Awadh Bahsin ra. bertanya: “Tentang seorang murid, seorang sufi, tasawuf serta apa sajakah yg harus dilakukan oleh seseorang agar ia menjadi seorang sufi?ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āKetahuilah bahwa seorang murid adalah seseorang yg mengabdikan dirinya, jiwa raganya, serta amalĀ² kebajikan untuk Allah Ta’ala semata serta untuk mendapatkan kesenangan di kampung akhirat kelak.
Seorang sufi menurut istilah sebagian ahli, adalah seseorang yg membersihkan jiwa raganya dari segala dosa dan noda, serta selalu berhati-hati, selalu berharap kepada Allah Ta’ala, sehingga ia tidak butuh kepada yg lain dan lahir batinnya mempunyai kesamaan.
Sedangkan tasawuf menurut sebagian ahli, adalah cara mengeluarkan diri seseorang dari budi pekerti yg buruk menuju budi pekerti yg mulia, meskipun istilah ini masih diperdebatkan oleh para ahli, akan tetapi keterangan kami cukup baik dan bisa dimengerti.
Seseorang yg senantiasa membersihkan dirinya, tutur katanya, niatnya, tindak-tanduknya dan budi pekertinya dari riya’ dan dari segala noda, serta ia selalu memusatkan lahir batinnya untuk Allah Ta’ala dan berpaling dari segala sesuatu yg selain Allah Ta’ala.
Bahkan sampai berpaling dari keluarganya, hartanya, kesenangannya dan hawa nafsunya, serta ia melakukan semua itu berdasarkan pengetahuan yg ia miliki dan ia selalu mengikuti petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah serta petunjuk dari salafunasshalihin yg terdahulu. Jikalau demikian, maka ia adalah seorang sufi yg sempurna.ā