162 Masalah Sufistik (Masalah 51):
Syaikh Abdurrahman bin Abdullah ‘Ibad any-Syibami ra. bertanya: āTentang ucapan Syaikh Abu Abdillah ra: ‘Biasanya jiwa seseorang takut kepada adat-istiadat ketika menyalami masa-masa sulit’.ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āKetahuilah bahwa yg dimaksud jiwa disini adalah jiwa yg suka bersenang-senang, sehingga jika terjadi kesulitan maka jiwa seseorang yg seperti itu akan merasa resah dan bingung. Sebab jiwanya tidak mempunyai landasan yg kuat, sehingga mudah digoncang oleh kesulitan apapun.
Adapun jiwa seseorang yg shaleh, apalagi jiwa seseorang yg telah sampai kepada Allah Ta’ala, maka jiwanya akan tenang dan tetap prima ketika menghadapi kesulitan apapun. Karena jiwa seseorang semacam itu selalu dipelihara oleh Allah Ta’ala.
Menurut ilmu yaqin, jiwa seseorang yg kuat keyakinannya pada umumnya takut kembali pada kebiasaannya ketika mendapat kesulitan. Akan tetapi pada umumnya mereka segera kembali kepada Allah Ta’ala, sehingga jiwanya menjadi tenang kembali.
Kembalinya seseorang kepada Allah Ta’ala ketika mendapat kesulitan merupakan tindakan spontan tanpa dipikir lebih dahulu. Sebab, kembalinya seseorang kepada Allah Ta’ala akan menjadikannya tenang. Sebab, hanya Allah Ta’ala yg memegang rahasia segala sesuatu. Hanya Allah Ta’ala yg memiliki segala kebaikan dan sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tanwirul Qulub
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi