162 Masalah Sufistik (Masalah 9):
Syaikh Abdul Kabir bin Abdillah Bahmid ra. bertanya:
āBagaimanakah seseorang yg merenung di waktu malam dan di waktuĀ² tertentu?ā
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: āKetahuilah bahwasanya berfikir atau merenung di waktu apapun merupakan modal yg paling besar untuk memperbaiki dan meluruskan hati seseorang, serta untuk menimbulkan niat yg baik dan kemauan yg besar untuk melakukan berbagai amal kebajikan.
Akan tetapi, bukan setiap pemikiran atau perenungan dapat menimbulkan perasaan semacam itu. Sebaliknya, adalah pemikiran atau perenungan tentang tandaĀ² dan keajaiban kekuasaan Allah Ta’ala serta besarnya karunia-Nya bagi WaliĀ²Nya, dan juga besarnya siksa-Nya bagi musuhĀ²Nya, termasuk juga pemikiran tentang dunia dan kehancuran-Nya, serta besarnya kekacauannya dan keburukannya.
Adapun pemikiran tentang hawa nafsu dan kelezatannya yg menyebabkan seseorang dapat menghindari hawa nafsunya, maka pemikiran semacam itu termasuk pemikiran yg berguna bagi seseorang. Akan tetapi, jika pemikirannya mengarah kepada halĀ² untuk berbuat maksiat, maka pemikiran semacam itu termasuk pemikiran yg tidak berguna yg harus dijauhi oleh setiap muslim.ā