Hikmah 265 dlm Al-Hikam:
قَوْمٌ تَسْبِقُ أَنْوَارُهُمْ أَذْكَارَهُمْ، وَقَوْمٌ تَسْبِقُ أَذْكَارُهُمْ أَنْوَارَهُمْ، وَقَوْمٌ تتسا وى اذكارهم وانوارهم، وقوم لااذ كار ولا انوار نعوذبالله من ذا لك.
Ada kaum yg cahayanya mendahului dzikir, ada kaum yg dzikirnya mendahului cahaya. Ada kaum yg dzikir dan cahayanya berada dalam posisi yg sama. Ada pula kaum yg tidak memiliki dzikir dan cahaya, na’udzu billaah.. (kami berlindung kepada Allah dari golongan yg tidak berdzikir dan tidak ada cahayanya itu).
Ada yg berdzikir untuk mendapatkan nur terang hatinya, maka disebut berdzikir, dan ada yg telah terang nur hatinya, ini pun juga berdzikir. Sedang orang yg sama/berbanding antara dzikir dengan nurnya, maka dengan dzikirnya dapat hidayah, dan dengan nurnya dapat di ikuti.
Syaikh Abul Abbas al-Mursyi qs. berkata, “Manusia ada dua macam, ada yg mendapat karunia Allah Ta’ala, sehingga berbuat taat kepada Allah Ta’ala, dan ada pula yg dengan taatnya kepada Allah Ta’ala mencapai kebesaran karunia Allah Ta’ala.”
Firman Allah Ta’ala, “Allah memilih untuk karunia-Nya siapa yg dikehendaki-Nya, dan memberi petunjuk kepadanya, siapa yg sungguh² datang/kembali kepada-Nya.”
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Kaum yg cahayanya mendahului dzikir adalah kaum majdzubun (orang² yg didekatkan Allah Ta’ala kepada-Nya) dan muradun (orang² yg dikehendaki Allah Ta’ala untuk dekat dengan-Nya). Ketika mereka menghadapi cahaya, terdengarlah pada mereka dzikir² tanpa beban. Dzikir² itu pun dengan mudah mempengaruhi mereka.
Ada pula kaum yg dzikirnya mendahului cahaya. Mereka adalah para muridun (yg menghendaki kedekatan dengan Allah Ta’ala) dan salikun (yg meniti jalan menuju Allah Ta’ala). Mereka adalah orang² yg terbiasa ber- mujahadah dan bersusah payah dalam beribadah. Mereka melakukan dzikir dengan penuh perjuangan. Dengan dzikir itu, mereka bisa mendapatkan cahaya.
Golongan pertama, mereka meraih ketaatan kepada-Nya dengan bantuan karamah Allah Ta’ala. Kondisi mereka ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala, “Dan Allah menentukan siapa yg dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya; dan Allah mempunyai karunia yg besar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 105)
Sementara itu, golongan kedua meraih karamah Allah Ta’ala dengan ketaatan kepada-Nya. Kondisi mereka ini sesuai dengan firman-Nya, “Dan orang² yg berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar² akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan² Kami. Dan sesungguhnya Allah benar² beserta orang² yg berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut [29]: 69)
Wallaahu a’lam