Search

41. Penjelasan Tentang Keadaan Peminum Khamr

Diriwayatkan dari Sahabat Ubay bin Ka’ab, Nabi SAW bersabda, “Akan didatangkan pada hari kiamat peminum khamr, cangkirnya (kendilnya) digantungkan di dalam lehernya, thanbur (rebab atau gitar arab) di dalam kedua belikatnya, sampai dia disalib di atas batang kayu dari api neraka. Lalu menyerulah Dzat yang menyeru, “Ini adalah fulan bin fulan dari tempat ini“.

Bau khamr pun keluar dari mulutnya, orang-orang yang terdiam (di sekitarnya) merasa tersakiti (terganggu) sampai mereka meminta pertolongan kepada Allah dari busuknya bau para peminum khmar. Kemudian tempat kembali mereka (para peminum khmar) adalah ke dalam neraka.

Tatkala mereka dilemparkan ke dalam neraka, mereka menyeru selama 1.000 tahun, “Aduh, hausnya aku“. Kemudian mereka menyeru kepada Malaikat Malik, namun dia tidak menjawabnya kira-kira selama 80 tahun.

Keringat mereka sangatlah busuk, sehingga menyakiti (menganggu) tetangga-tetangga mereka (orang-orang di sekitar mereka). Lalu mereka menyeru, “Wahai Tuhan kami, hilangkanlah keringat ini dari kami“, namun keringat itu tidak dihilangkan dari mereka.

Kemudian mereka didatangkan ke dalam neraka sampai mereka menjadi gosong. Kemudian mereka kembali dalam keadaan fisik yang baru dan dikembalikan ke dalam neraka dalam keadaan terbelenggu tangan-tangannya, mereka diseret ke dalam neraka dengan rantai-rantai di atas wajah mereka.

Tatkala mereka meminta minuman, mereka diberi minum dengan air hamim (air yang sangat panas) sehingga tatkala mereka minum maka tercerai berai usus-usus mereka. Tatkala mereka meminta makanan, maka didatangkanlah buah zaqqum. Tatkala buah zaqqum itu di datangkan dan mereka memakannya, maka mendidihlah isi perut mereka dan apa yang ada di dalam otak mereka. Mulut mereka keluar kobaran api, lalu rontoklah bagian dalam tubuh (jeroan) mereka di atas telapak kaki mereka.

Kemudian setiap seorang dari mereka dimasukkan ke dalam peti dari bara api selama 1.000 tahun, yang sempit tempatnya. Kemudian dia dikeluarkan dari peti setelah 1.000 tahun dan dimasukkan ke dalam penjara api neraka, dia pun terbelenggu dari (belenggu) api. Kemudian dia menyeru selama 1.000 tahun, “Aduh, hausnya aku“. Mereka tidaklah dikasihani.

Di dalam penjara terdapat ular-ular dan kalajengking-kalajengking sebesar unta yang menggigit kedua telapak kakinya, maka dia tidaklah hancur. Kemudian diletakkanlah mahkota api di atas kepalanya, besi dijadikan di dalam sendi-sendinya, rantai-rantai di lehernya, dan belenggu-belenggu di tangannya. 

Kemudian dia dikeluarkan (dari dalam penjara) setelah 1.000 tahun. Dia dimasukkan ke dalam Wail, wail adalah sebuah lembah dari lembah-lembah Neraka Jahannam, panasnya tentu sangat panas, lubangnya begitu jauh, rantai, ular, dan kalajengking di dalamnya sangat banyak.

Mereka tinggal di dalam wail kira-kira selama 1.000 tahun. Kemudian mereka menyeru, “Aduh, wahai Nabi Muhammadku“. Beliau pun mendengar suara mereka, lalu Beliau berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah mendengar suara seseorang dari umatku“. 

Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, “Ini adalah suara seseorang yang meminum khamr di dunia, dia mati sedangkan dia dalam keadaan mabuk. Maka dia pun dibangkitkan di Mahsyar sedangkan dia dalam keadaan mabuk“.

Nabi SAW pun berkata, “Wahai Tuhanku, keluarkan dia dari neraka dengan syafa’atku“. Maka dia pun tidaklah tetap di dalam neraka selamanya.

Wallahu a’lam bis showab

Sumber: Arjurahmah

Daqaiqul Akhbar

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Sejarah Tarekat Naqsyabandiyah

Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi yang paling luas penyebarannya, dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim (meskipun…

11 Prinsip Dzikir

1. Hush dar dam (sadar sewaktu bernafas) Suatu latihan konsentrasi: salik yg bersangkutan haruslah sadar…

Hadits Jibril

Dari Umar bin Khattab berkata: “Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah S.A.W.…

Tatkala Tuhan Menyapa

Musa ngotot ingin ‘melihat’ Tuhan, dijawab oleh Tuhan bahwa Musa tak akan mampu, maka Musa…

Ta’dhim Terhadap Guru

Ada seorang murid yg sedang menyapu di madrasah Gurunya, tiba² Nabi Khidir as. mendatanginya. Murid…

Shahwu (Kesadaran Hakiki)

SHAHWU (KESADARAN HAKIKI) Kitab: Jami’ al-Ushul fi al-awliya Kesadaran hakiki dalam istilah tasawuf itu merupakan…

Sufisme

Tasawuf atau Sufisme adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan hati, memperbaiki akhlak,…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

218. Cahaya Yang Masuk Ke Dalam Hati (3)

Hikmah 218 dlm Al-Hikam: لَا تَسْتَبْطِئْ مِنْهُ النَّوَالَ وَلَكِنِ اسْتَبْطِئْ مِنْ نَفْسِكَ وُجُوْدِ الْإِقْبَالِ. Jangan…

217. Cahaya Yang Masuk Ke Dalam Hati (2)

Hikmah 217 dlm Al-Hikam: رُبَّمَا وَرَدَتْ عَلَيْكَ الْأَنْوَارُ فَوَ جَدْ تَ الْقَلْبَ مَحْشُوًّا بِصُوْرِ الْآ…

213. Cara Mengobati Hawa Nafsu

Hikmah 213 dlm Al-Hikam: “Cara Mengobati Hawa Nafsu” تَمَكُّنُ حَلاوَتِ الهَوٰى منَ القلْبِ هُوَالدَّاءُ العِضاَلُ.…
All articles loaded
No more articles to load

218. Cahaya Yang Masuk Ke Dalam Hati (3)

Hikmah 218 dlm Al-Hikam: لَا تَسْتَبْطِئْ مِنْهُ النَّوَالَ وَلَكِنِ اسْتَبْطِئْ مِنْ نَفْسِكَ وُجُوْدِ الْإِقْبَالِ. Jangan…

217. Cahaya Yang Masuk Ke Dalam Hati (2)

Hikmah 217 dlm Al-Hikam: رُبَّمَا وَرَدَتْ عَلَيْكَ الْأَنْوَارُ فَوَ جَدْ تَ الْقَلْبَ مَحْشُوًّا بِصُوْرِ الْآ…

213. Cara Mengobati Hawa Nafsu

Hikmah 213 dlm Al-Hikam: “Cara Mengobati Hawa Nafsu” تَمَكُّنُ حَلاوَتِ الهَوٰى منَ القلْبِ هُوَالدَّاءُ العِضاَلُ.…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi