Hikmah 210 dlm Al-Hikam:
“Ingatlah Anugerah Nikmat Itu Dari Allah Ta’ala”
رُبَّمَا وَرَدَتِ الظُّلَمُ عَلَيْكَ لِيُعَرِّ فَكَ قَدْ رَمَا مَنَّ اللهُ بِهِ عَلَيْكَ.
Terkadang kegelapan (macam²nya syahwat, maksiyat dan dosa) itu terjadi padamu, untuk mengingatkan kamu atas kebesaran anugerah nikmat yg diberikan Allah kepadamu.
Sebelum mendapat taufiq hidayah, seorang hamba dalam berbagai kegelapan, sehingga berbuat segala macam perbuatan kejahatan, tetapi setelah mendapat taufiq hidayah, ia hidup dalam alam cahaya, sehingga dengan demikian ia dapat merasakan bagaimana nikmat/rahmat-Nya iman hidayah, padahal ia telah lama berkecimpung dalam lumpur/jurang kegelapan syahwat dosa dan kejahatan itu.
Sebab adakalanya nilai sesuatu itu tidak dapat dirasakan kecuali bila telah merasai lawan-Nya, dalam peribahasa: ‘Kesehatan itu bagaikan mahkota di atas kepala tiap orang yg sehat, tidak ada yg melihatnya kecuali orang² yg sakit.’
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Bisa jadi, kegelapan atau dosa dan maksiat serta kelalaian datang kepadamu untuk mengenalkan anugerah Allah Ta’ala kepadamu atau mengingatkanmu tentang pemberian Allah Ta’ala kepadamu berupa cahaya dan kedekatan-Nya. Dengan demikian, kau akan memuji-Nya atas karunia dan nikmat itu dan kau kembali ke kondisimu sediakala. Kau mengetahui bahwa itu adalah nikmat yg besar sehingga puji dan syukurmu pun akan semakin besar.
Terkadang, petaka bisa menjadi nikmat. Bisa jadi, penyebab turunnya petaka itu adalah rasa banggamu akan ketaatanmu sehingga Allah Ta’ala mengingatkan agar kau mengetahui siapa dirimu dan tidak melampaui batas kadarmu. Petaka itu juga mengingatkanmu agar kau tak sombong dan tidak berbangga diri di hadapan semua manusia. Inilah yg dimaksud dengan petaka bisa menjadi nikmat.
Terkadang, petaka datang sebagai siksa dan ujian bagimu. Tandanya adalah bahwa setiap kali kau keluar dari satu maksiat, kau akan terjerumus ke dalam maksiat lainnya. Demikian seterusnya dan kau tidak dibimbing Allah Ta’ala untuk bertobat dan menyadari kekurangan diri sendiri. Wallaahu a’lam