Malaikat Maut diperintahkan Allah Yang Maha Luhur untuk meniup memusnahkan lautan, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŁ
“Setiap sesuatu akan hancur kecuali Dzat-Nya” (Al-Qashash : 88).
Lalu, Malaikat Maut mendatangi lautan sembari berkata, “Telah habis masamu !“. Lalu lautan berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku“.
Lautan pun berkata, “Di mana ombak-ombakku ? di mana keajaibanku ? telah datang perintah Allah“. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka seolah-olah airnya pun tak ada (habis).
Kemudian, Malaikat Maut mendatangi gunung-gunung sembari berkata, “Telah habis masamu !“. Lalu gunung-gunung berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku“.
Gunung-gunung pun berkata, “Di mana ketinggianku ? di mana kekuatanku ? telah datang perintah Allah“. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka ia pun hancur.
Kemudian, Malaikat Maut mendatangi bumi sembari berkata, “Telah habis masamu !“. Lalu bumi berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku“.
Bumi pun berkata, “Di mana kerajaan-kerajaanku ? di mana pohon-pohonku ? di mana sungai-sungaiku dan berbagai macam tetumbuhanku ?“. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka bergugurlah dinding-dindingnya dan keringlah mata airnya.
Kemudian, Malaikat Maut naik ke atas langit sembari membentak, maka matahari dan bulan menjadi gerhana, bintang-bintang pun berjatuhan.
Kemudian, Allah bertanya, “Wahai Malaikat Maut siapa yang tersisa dari makhluk-Ku ?“.
Malaikat Maut pun menjawab, “Wahai Tuhanku, Engkau maha hidup yang tidak akan mati, hanya tersisa Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, Malaikat Hamalatul Arsy (penyangga Arsy), dan aku yang lemah di hadapan-Mu“.
Lalu Allah berkata, “Cabutlah ruh mereka !“. Malaikat Maut pun mencabut ruh mereka, kemudian Allah berkata, “Wahai Malaikat Maut, apakah kamu tidak mendengar Firman-Ku ? :
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³Ł Ų°ŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŖŁ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (Ali Imran : 185 atau Al-Anbiya’ : 35 atau Al-Ankabut : 157).
sedangkan kamu adalah makhluk-Ku, maka matilah“. Lalu, Malaikat Maut pun mati.
***____________
Dan di dalam sebuah khobar, kemudian Allah memerintahkan Malaikat Maut untuk mencabut ruh dirinya sendiri. Ia pun datang ke tempat di antara surga dan neraka, ia memandangkan matanya ke langit lalu melepas ruhnya. Ia pun menjerit sekali jeritan, jika semua makhluk masih hidup, maka mereka akan mati karena jeritannya.
Kemudian, Malaikat Maut berkata, “Jika aku mengetahui penderitaan ini di dalam lepasnya ruh, maka aku akan lebih penuh kasih sayang dalam mencabut ruh orang-orang mukmin“. Kemudian Malaikat Maut mati dan tiada tersisa seorang pun (kecuali Allah).
Di dalam khobar yang lain, Allah berkata, “Pergilah dan matilah di antara surga dan neraka !“. Lalu Malaikat Maut mati di sana dan tiada tersisa seorang pun kecuali Allah, maka tetaplah dunia dalam keadaan rusak, masya’allah (sesuatu yang dikehendaki Allah).
Wallahu a’lam bisshowab.
Sumber: Arjurahmah