Wahab bin Munabbih mengatakan, sesungguhnya Allah telah menciptakan surga pada hari Dia menciptakannya. Lebarnya seperti lebar langit dan bumi, panjangnya tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah. Tatkala Hari Kiamat, tujuh bumi dan tujuh langit lenyap dan jadilah tempat keduanya menjadi luas di dalam surga, sehingga dapat memuat pada batas yang mempuat penghuni surga.
Surga-surga, semuanya ada 100 derajat (tingkatan), jarak di antara dua derajat (tingkatan) adalah 500 tahun (berjalan kaki). Sungai-sungainya mengalir, buah-buahnya didekatkan di dalamnya, yaitu sesuatu yang sangat diinginkan oleh jiwa-jiwa dan mata dapat merasakan kelezatan.
Catatan :
Buah-buah didekatkan maksudnya adalah semua jenis buah-buahan disediakan bagi penghuni surga. Semua yang diinginkan nafsu dan jiwa manusia ada di dalamnya, dan pemandangan yang indah dan mempesona mata dan hati dapat dirasakan dan membuat nyaman.
Di dalam surga ada istri-istri yang disucikan yang tergolong dari jenis bidadari, Allah Yang Maha Luhur menciptakan mereka dari cahaya
ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲ§ŁŁ
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan” (Ar-Rahman : 58)
.ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŲµŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ±ŁŁŁ
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya” (Ar-Rahman : 56).
(menundukkan pandangan) dari selain suami-suami mereka, maka mereka tidaklah melihat kepada seorang selain suami-suami mereka.
ŁŁŁ Ł ŁŁŲ·ŁŁ ŁŲ«ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŲ³Ł ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ§ŁŁŁ
“Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin” (Ar-Rahman : 56).
Setiap kali suami bidadari (penghuni surga) menggaulinya (para bidadari), maka dia (penghuni surga) mendapati bidadari dalam keadaan perawan. Bidadari mengenakan 70 pakaian, setiap pakaian memiliki warna (yang berbeda). Mengenakan pakaian-pakaian itu lebih ringan baginya daripada sehelai rambut di tubuh mereka.
Sum-sum betis bidadari dapat dilihat dari belakang daging, tulang, dan kulit para bidadari, sebagaimana minuman berwarna merah yang dapat dilihat dari luar kaca berwarna hijau dan minuman yang berwarna merah dari luar kaca berwarna putih. Kepala para bidadari dimahkotai dengan durr (mutiara) yang ditetesi (ditempeli) dengan macam-macam batu yaqut.
Wallahu a’lam bis showab
Sumber: Arjurahmah