Dlm Bidayatul Hidayah:
49. Hal Yang Dilakukan Setelah Shalat Maghrib
ثُمَّ إِذَا اصْفَرَّتِ الشَّمْسُ، فَاجْتَهِدْ أَنْ تَعُوْدَ إِلَى الْمَسْجِدِ قَبْلَ الْغُرُوْبِ، وَتَشْتَغِلَ بَالتَّسْبِيْحِ والِاسْتِغْفَارِ؛ فإن فضل هذا الوقت كفضل ما قبل الطلوع، قال الله تعالى: (وَسَبِح بِحَمدِ رَبِك قَبلَ طُلوع الشَمس وَقَبلَ غُروبِ
Kemudian ketika matahari sudah menguning maka bersegeralah ke masjid sebelum matahari tenggelam, sibuklah dengan membaca tasbih dan istighfar, karena sesungguhnya keutamaan waktu ini seperti keutamaan waktu sebelum munculnya matahari.
Allah Ta’ala berfirman:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yg mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.” (QS. Qaf [50]: 39)
واقرأ قبل غروب الشمس أربع سور من القرآن هي: والشمس وضحاها والليل إذا يغشى، والمعوذتين.ولتغرب عليك الشمس وأنت في الاستغفار، فإذا سمعت الأذان فاجبه، وقل بعده: اللهم إني أسألك عند إقبال ليلك، وإدبارك نهارك، وحضور صلاتك، وأصوات دعاتك: أن تؤتي محمد الوسيلة- الدعاء كما سبق.
Dan sebelum terbenamnya matahari bacalah 4 surat dari Al-Qur’an yaitu was syamsi wadhuhaha, wallalili idza yagsya dan surat muawwidzatain. Dan ketika matahari terbenam usahakan ketika itu kamu masih dalam membaca istighfar, ketika engkau mendengar adzan maka jawablah, dan setelah adzan selesai ucapkanlah doa, “Allahumma inni as aluka inda iqbaali lailik wa idbaari naharik, wa hudhuri shalatik, wa aswati du’aik, an tu’tiya Muhammadanil wasilata… dst.”, yaitu doa setelah adzan yg telah disebut dahulu.
“Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ketika datangnya malam-Mu, perginya siang-Mu, datangnya waktu shalat-Mu, dan suaranya panggilan-Mu, yaitu engkau berikanlah wasilah kepada Muhammad….”
ثم صل الفرض بعد جواب المؤذن والاقامة، وصل بعده قبل أن تتكلم ركعتين، فهما راتبتا المغرب وإن صليت بعدهما أربعا تطيلهن، فهن أيضا سنة.
Kemudian shalatlah fardhu (maghrib) setelah menjawab adzan dan iqomat, dan shalatlah 2 raka’at setelah maghrib dan sebelum berbicara, karena 2 raka’at ini termasuk rawatibnya maghrib, jika engkau shalat 4 raka’at setelah maghrib dengan memperpanjang raka’atnya maka ini juga termasuk sunnah.
وإن أمكنك أن تنوي الاعتكاف إلى العشاء، وتحيى ما بين العشاءين بالصلاة فافعل، فقد ورد في فضل ذلك ما لا يحصى، وهي ناشئة الليل؛ لأنه أول نشأه، وهي صلاة الأوابين،
Jika memungkinkan bagimu utk niat i’tikaf sampai waktu isya’ dan hidupkanlah waktu di antara maghrib dan isya’ dengan shalat maka lakukanlah, karena telah ada hadits yg menerangkan fadhilahnya hal tersebut yg tidak terhitung jumlahnya, shalat ini adalah shalat nasiatul lail, yaitu shalat awwabiin (shalatnya orang² yg kembali kepada Allah Ta’ala),
وسئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن قوله تعالى: (تَتَجافى جُنوبُهُم عَنِ المَضاجِع) فقال: (هي الصلاة ما بين العشاءين؛ فإنها تذهب بملاغات النهار).
Rasulullah Saw. pernah ditanya mengenai ayat “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya” (QS. as-Sajdah: 16), Rasulullah Saw. menjawab, “Itu adalah shalat antara maghrib dan isya’.” Dan shalat ini bisa menghilangkan perkara² yg rusak di siang hari.