Dlm – Bidayatul Hidayah:
karya Syaikh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (Imam Ghazali) qs.
56. Cara Shalat Khusyuk – Mengingat Allah hingga Guru (orang Shaleh)
فإن لم يحضر قلبك ولم تسكن جوارحك لقصور معرفتك بجلال الله تعالى، فقدر أن رجلا صالحا من وجوه أهل بيتك ينظر إليك ليعلم كيف صلاتك، فعند ذلك يحضر قلبك وتسكن جوارحك،
Jika hatimu tidak hadir dan anggota badanmu tidak bisa tenang maka hal itu disebabkan engkau tidak betul² mengenal keagungan-Nya maka bayangkanlah jika ada seorang shaleh di antara keluargamu yg melihatmu ketika engkau shalat. Pada saat itu, pasti hatimu akan khusyuk dan anggota badanmu akan tenang.
ثم ارجع إلى نفسك وقل: يا نفس السوء الا تستحين من خالقك ومولاك،
Lalu, tanyakan pada dirimu, “Wahai jiwa yg buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta dan Tuanmu?”
إذ قدرت اطلاع عبد ذليل من عباده عليك، وليس بيده ضرك ولا نفعك خشعت جوارحك وحسنت صلاتك، ثم إنك تعلمين أنه مطلع عليك، ولا تخشعين لعظمته، أهو- تعالى- عندك أقل من عباده?! فما أشد طغيانك وجهلكّ وما أعظم عداوتك لنفسك.
Apabila engkau mampu shalat secara khusyuk dan tenang karena dilihat seorang hamba yg hina, yg tak bisa memberikan manfaat atau bahaya padamu, sedang engkau mengetahui bahwa Dia melihatmu tapi engkau tak takut pada keagungan-Nya, apakah Allah Ta’ala lebih rendah dibandingkan hamba-Nya itu? Betapa durhaka dan bodohnya engkau! Betapa engkau memusuhi dirimu itu!
وعالج قلبك بهذه الحيل فعسى أن يحضر معك في صلاتك؛ فإنه ليس لك من صلاتك إلا ما عقلت منها، وأما ما أتيت مع الغفلة والسهو فهو إلى الاستغفار والتكفير أحوج.
Obatilah hatimu dengan cara itu, barangkali ia akan menjadi hadir dalam shalatmu. Shalatmu hanyalah saat engkau sadar kepadanya. Adapun shalat yg engkau kerjakan dengan hati yg lalai dan lupa, maka ia butuh pada istighfar dan perenungan.
فإذا حضر قلبك، فلا تترك الإقامة، وإن كنت وحدك. وإن انتظرت حضور جماعة فأذن، ثم أقم
Manakala hatimu sudah hadir, jangan lupa mengucapkan iqamah kalau engkau shalat sendirian. Tapi, jika engkau menunggu datangnya jama’ah yg lain hendaknya engkau melakukan adzan lalu iqamah.