ŲØŲ§ŲØ Ų¢ŲÆŲ§ŲØ ŲÆŲ®ŁŁ Ų§ŁŲ®ŁŲ§Ų”
ŁŲ„Ų°Ų§ ŁŲµŲÆŲŖ ŲØŁŲŖ Ų§ŁŁ Ų§Ų” ŁŁŲ¶Ų§Ų” Ų§ŁŲŲ§Ų¬Ų©Ų ŁŁŲÆŁ ŁŁ Ų§ŁŲÆŲ®ŁŁ Ų±Ų¬ŁŁ Ų§ŁŁŲ³Ų±ŁŲ ŁŁŁ Ų§ŁŲ®Ų±ŁŲ¬ Ų±Ų¬ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŲ ŁŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŲµŲŲØ Ų“ŁŲ¦Ų§ Ų¹ŁŁŁ Ų§Ų³Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁ. ŁŁŲ§ ŲŖŲÆŲ®Ł ŲŲ§Ų³Ų± Ų§ŁŲ±Ų£Ų³Ų ŁŁŲ§ ŲŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲÆŁ ŁŁ.
Apabila engkau mau masuk ke dalam WC untuk menunaikan hajatmu maka dahulukan kaki kiri dan ketika engkau keluar dari WC dahulukan kaki kanan. Dan janganlah engkau membawa sesuatu yg ada tulisan Asma Allah dan Rasul-Nya dan jangan pula engkau masuk ke dalam WC dengan keadaan tidak menutup kepala. Dan biasakan membaca doa ketika masuk WC;
ŁŁŁ Ų¹ŁŲÆ Ų§ŁŲÆŲ®ŁŁ: ŲØŲ§Ų³Ł Ų§ŁŁŁŲ Ų£Ų¹ŁŲ° ŲØŲ§ŁŁŁ Ł Ł Ų§ŁŲ±Ų¬Ų³ Ų§ŁŁŲ¬Ų³Ų Ų§ŁŲ®ŲØŁŲ« Ų§ŁŁ Ų®ŲØŲ«Ų Ų§ŁŲ“ŁŲ·Ų§Ł Ų§ŁŲ±Ų¬ŁŁ .
“Dengan nama Allah, aku berlindung dengan Nama Allah dari kekotoran najis yg keji yg jahat yg suka menyuruh orang membuat kejahatan, yaitu setan yg terkutuk.”
Ketika keluar membaca;
ŁŲ¹ŁŲÆ Ų§ŁŲ®Ų±ŁŲ¬: ŲŗŁŲ±Ų§ŁŁŲ Ų§ŁŲŁ ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŲ°Ł Ų£Ų°ŁŲØ Ų¹ŁŁ Ł Ų§ ŁŲ¤Ų°ŁŁŁ ŁŲ£ŲØŁŁ ŁŁ Ł Ų§ ŁŁŁŲ¹ŁŁ.
“Yaa Allah, berikan ampunanmu kepadaku. Segala puji bagi Allah yg menghilangkan dari diriku barang yg menyakitiku dan mengekalkan dalam diriku barang/sesuatu yg memberi manfaat.”
ŁŁŁŲØŲŗŁ Ų£Ł ŲŖŲ¹ŲÆŁ Ų§ŁŁŲØŁ ŁŲØŁ ŁŲ¶Ų§Ų” Ų§ŁŲŲ§Ų¬Ų©Ų ŁŲ§ŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŁŲ¬Ł ŲØŲ§ŁŁ Ų§Ų” ŁŁ Ł ŁŲ¶Ų¹ ŁŲ¶Ų§Ų” Ų§ŁŲŲ§Ų¬Ų©Ų ŁŲ£Ł ŲŖŲ³ŲŖŲØŲ±ŁŲ” Ł Ł Ų§ŁŲØŁŁ ŲØŲ§ŁŲŖŁŲŁŲ ŁŲ§ŁŁŲŖŲ± Ų«ŁŲ§Ų«Ų§Ų ŁŲØŲ„Ł Ų±Ų§Ų± Ų§ŁŁŲÆ Ų§ŁŁŲ³Ų±Ł Ų¹ŁŁ Ų£Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŲ¶ŁŲØ.
Dan hendaknya engkau siapkan segala yg diperlukan sebelum membuang hajat. Dan jangan engkau beristinja’ dengan air di tempat buang hajat, dan hendaknya engkau beristibrak (melawaskan) air kencing dengan berdehem-dehem dan mengurut dengan jariĀ² di bawah kemaluan tiga kali.
ŁŲ„Ł ŁŁŲŖ ŁŁ Ų§ŁŲµŲŲ±Ų§Ų”Ų ŁŲ§ŲØŲ¹ŲÆ Ų¹Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŲøŲ±ŁŁ ŁŲ§Ų³ŲŖŲŖŲ± ŲØŲ“ŁŲ” Ų„Ł ŁŲ¬ŲÆŲŖŁŲ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ“Ł Ų¹ŁŲ±ŲŖŁ ŁŲØŁ Ų§ŁŲ§ŁŲŖŁŲ§Ų” Ų„ŁŁ Ł ŁŲ¶Ų¹ Ų§ŁŲ¬ŁŁŲ³.
Dan jika engkau ingin beristinja’ sedangkan engkau ada di tengah padang/lapangan maka hendaklah engkau mencari tempat yg jauh dari pandangan orang ramai agar tidak tercium baunya dan tidak terdengar bunyinya. Dan hendaklah engkau menghadap ke dinding dan janganlah kau buka auratmu sebelum engkau sampai ke tempat duduk (atau lokasi buang hajat).
ŁŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŁŲØŁ Ų§ŁŲ“Ł Ų³ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ Ų±Ų ŁŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŁŲØŁ Ų§ŁŁŲØŁŲ© ŁŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŲÆŲØŲ±ŁŲ§Ų
Dan janganlah engkau menghadap matahari dan bulan, jangan pula menghadap kiblat atau membelakanginya.
ŁŁŲ§ ŲŖŲ¬ŁŲ³ ŁŁ Ł ŲŖŲŲÆŲ« Ų§ŁŁŲ§Ų³Ų ŁŁŲ§ ŲŖŲØŁ ŁŁ Ų§ŁŁ Ų§Ų” Ų§ŁŲ±Ų§ŁŲÆ ŁŲŖŲŲŖ Ų§ŁŲ“Ų¬Ų±Ų© Ų§ŁŁ Ų«Ł Ų±Ų©Ų ŁŁŲ§ ŁŁ Ų§ŁŲ¬ŲŲ±Ų ŁŲ§ŲŲ°Ų± Ų§ŁŲ§Ų±Ų¶ Ų§ŁŲµŁŲØŲ© ŁŁ ŁŲØ Ų§ŁŲ±ŁŲŲ Ų§ŲŲŖŲ±Ų§Ų²Ų§ Ł Ł Ų§ŁŲ±Ų“Ų§Ų“ ŁŁŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ : (Ų„Ł Ų¹Ų§Ł Ų© Ų§ŁŁŲ³ŁŲ§Ų³ Ł ŁŁ) .
Dan janganlah engkau dudukĀ² di tempat buang hajat manusia, jangan buang hajat di tempat tergenang, di bawah pohon yg sedang berbuah, jangan di batu, jangan di dalam lubang, dan jauhi kencing di tempat keras juga tempat berangin karena khawatir engkau terkena percikan seperti sabda Nabi Muhammad Saw.:
(Ų„Ł Ų¹Ų§Ł Ų© Ų¹Ų°Ų§ŲØ Ų§ŁŁŲØŲ± Ł ŁŁ)
“Sesungguhnya kebanyakan siksa kubur adalah karena kurang berhati-hati dari najis (cipratan air kecing).”
ŁŲ§ŲŖŁŁŲ” ŁŁ Ų¬ŁŁŲ³Ł Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ±Ų¬Ł Ų§ŁŁŲ³Ų±ŁŲ ŁŁŲ§ ŲŖŲØŁ ŁŲ§Ų¦Ł Ų§ Ų„ŁŲ§ Ų¹Ł Ų¶Ų±ŁŲ±Ų©Ų ŁŲ§Ų¬Ł Ų¹ ŁŁ Ų§ŁŲ§Ų³ŲŖŁŲ¬Ų§Ų” ŲØŁŁ Ų§Ų³ŲŖŲ¹Ł Ų§Ł Ų§ŁŲŲ¬Ų± ŁŲ§ŁŁ Ų§Ų”Ų ŁŲ„Ų°Ų§ Ų£Ų±ŲÆŲŖ Ų§ŁŲ§ŁŲŖŲµŲ§Ų± Ų¹ŁŁ Ų£ŲŲÆŁŁ Ų§ ŁŲ§ŁŁ Ų§Ų” Ų£ŁŲ¶ŁŲ
Dan hendaknya posisi duduk engkau dalam membuang hajat itu dengan memberatkan/menitikberatkan pada kaki sebelah kirimu (supaya lebih mudah najis keluar) dan janganlah engkau kencing di dalam keadaan berdiri kecuali ketika darurat dan himpunkanlah di dalam istinja’ itu antara batu (atau hal serupa seperti tisu) dan air. Dan jika engkau hanya menggunakan salah satu dari dua perkara tersebut maka hendaklah menggunakan air karena lebih afdhal dalam membersihkan najis.
ŁŲ„Ų°Ų§ Ų§ŁŲŖŲµŲ±ŲŖ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲŲ¬Ų± ŁŲ¹ŁŁŁ Ų£Ł ŲŖŲ³ŲŖŲ¹Ł Ł Ų«ŁŲ§Ų«Ų© Ų£ŲŲ¬Ų§Ų± Ų·Ų§ŁŲ±Ų© Ł ŁŲ“ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŲ ŲŖŁ Ų³Ų Ų§ŁŁŲ¶ŁŲØ ŁŁ Ų«ŁŲ§Ų«Ų© Ł ŁŲ§Ų¶Ų¹ Ł Ł ŲŲ¬Ų±Ų ŁŲ„Ł ŁŁ ŁŲŲµŁ Ų§ŁŲ„ŁŁŲ§Ų” ŲØŲ«ŁŲ§Ų«Ų© ŁŲŖŁ Ł Ų®Ł Ų³Ų© Ų£Ł Ų³ŲØŲ¹Ų© Ų„ŁŁ Ų£Ł ŁŁŁŁ ŲØŲ§ŁŲ„ŁŲŖŲ§Ų±Ų
Jika engkau hanya ingin menggunakan batu, maka carilah tiga buah batu yg suci dan menyerap (bukan batu licin) untuk mencuci dan mengeringkan najis maka engkau sapu dengan batu itu tempat keluar najis sekiranya tidak menyebabkan najis itu merebak ke tempat lain dan begitu pula hendaknya engkau sapukan kemaluanmu dengan tiga kali sapu dari masingĀ² batu, jika belum bersih maka tambahkan menjadi lima batu, atau tujuh batu. Sehingga suci di tempat najis dan seterusnya dianjurkan bilangan ganjil.
ŁŲ§ŁŲ„ŁŲŖŲ§Ų± Ł Ų³ŲŖŲŲØ ŁŲ§ŁŲ§ŁŁŲ§Ų” ŁŲ§Ų¬ŲØ. ŁŁŲ§ ŲŖŲ³ŲŖŁŲ¬ Ų„ŁŲ§ ŲØŲ§ŁŁŲÆ Ų§ŁŁŲ³Ų±Ł.
Mensucikan tempat keluar najis adalah wajib, dan janganlah engkau cebok/istinja’ kecuali dengan tangan kiri.
ŁŁŁ Ų¹ŁŲÆ Ų§ŁŁŲ±Ų§Ųŗ Ł Ł Ų§ŁŲ§Ų³ŲŖŁŲ¬Ų§Ų”: Ų§ŁŁŁŁ Ų·ŁŲ± ŁŁŲØŁŁ Ł Ł Ų§ŁŁŁŲ§Ł ŁŲŲµŁ ŁŲ±Ų¬Ł Ł Ł Ų§ŁŁŁŲ§ŲŲ“. ŁŲ§ŲÆŲ¹Ł ŁŲÆŁ ŲØŲ¹ŲÆ ŲŖŁ Ų§Ł Ų§ŁŲ§Ų³ŲŖŁŲ¬Ų§Ų” ŲØŲ§ŁŲ§Ų±Ų¶ Ų£Ł ŲØŲŲ§Ų¦Ų· Ų«Ł Ų§ŲŗŲ³ŁŁŲ§.
Dan bacalah doa;
“Yaa Allah, sucikanlah hatiku dari sifat munafik dan peliharalah kemaluanku daripada kejahatan (zina).”
Dan gosoklah tanganmu dengan sempurna setelah istinja’ di tanah atau dinding kemudian basuhlah tanganmu itu.