Dlm Bidayatul Hidayah:
46. Tingkatan Dalam Beragama
واعلم أن العبد في حق دينه على ثلاث درجات:
Ketahuilah bahwa sesungguhnya seorang hamba didalam hak beragamanya itu ada 3 derajat,
إما سالم.. وهو المقتصر على أداء الفرائض وترك المعاصي.
Pertama derajatnya orang yg selamat, yaitu orang yg hanya melakukan kewajiban² dan meninggalkan maksiat²,
أو رابح.. وهو المتطوع بالقربات والنوافل.
Kedua derajatnya orang yg mendapat untung yaitu (selain melakukan kewajiban dan meninggalkan maksiat) dia juga melakukan kesunnahan dengan melakukan ibadah² sunnah.
أو خاسر.. وهو المصر عن اللوازم.
Ketiga adalah derajatnya orang yg rugi, yaitu yg melanggengkan kewajiban² saja (tidak meninggalkan maksiat).
فإن لم تقدر أن تكون رابحا، فاجتهد أن تكون سالما، وإياك ثم إياك أن تكون خاسرا.
jika engkau tidak mampu menjadi orang yg beruntung maka bersungguh-sungguhlah untuk menjadi orang yg selamat, dan berhati-hatilah dari menjadi orang yg merugi.
والعبد في حق سائر العباد له ثلاث درجات: الأولى: أن ينزل في حقهم منزلة الكرام البررة من الملائكة، وهو أن يسعى في أغراضهم؛ رفقا بهم، وإدخالا للسرور على قلوبهم.
Seorang hamba dalam haknya terhadap seluruh hamba yg lainnya terdapat 3 tingkatan:
Pertama adalah menempati dalam hak mereka sebagai tempatnya orang² yg mulia dan baik yaitu para malaikat, misalnya dengan melayani kebutuhan² mereka, menolong mereka, dan menggembirakan hati mereka.
الثانية: أن ينزل في حقهم منزلة البهائم والجمادات؛ فلا ينالهم خيره، ولكن عنهم شره.
Kedua adalah derajatnya orang yg mendapat untung yaitu (selain melakukan kewajiban dan meninggalkan maksiat) dia juga melakukan kesunnahan dgn melakukan ibadah² sunnah.
الثالثة: أن ينزل في حقهم منزلة العقارب والحيات والسباع الضاريات، لا يرجى خيره، ويتقى شره.
Ketiga adalah menempati dalam hak mereka sebagai tempatnya kala jengking, ular dan hewan buas yg merugikan yg tidak bisa diharapkan kebaikannya tetapi malah menjaga diri dari keburukannya.
فإن لم تقدر على أن تلتحق بأفق الملائكة، فاحذر أن تنزل عن درجة البهائم والجمادات إلى درجة العقارب والحيات والسباع الضاريات. فإن رضيت لنفسك النزول من أعلى عليين، فلا ترض لها من الهوى إلى أسفل سافلين، فلعلك تنجو كفافا لا لك ولا عليك.
Jika engkau tidak mampu untuk menempati kelompoknya malaikat maka berhati-hatilah jangan sampai engkau turun dari derajatnya hewan dan benda mati ke derajatnya kala jengking, ular dan hewan buas yg merugikan.
jika engkau rela terhadap dirimu untuk turun dari derajat yg paling tinggi maka janganlah kamu rela untuk turun ke derajat yg paling rendah, semoga saja engkau selamat sebagai kecukupan yaitu tidak adanya manfaat untukmu dan tidak adanya madhorot atasmu.
فعليك في بياض نهارك الا تشتغل إلا بما ينفعك في معادك أو معاشك الذي لا تستغنى عن الاستعانة به على معادك.
Berhati-hatilah terhadap waktu siangmu jangan sampai engkau sibukkan dengan sesuatu yg tidak bermanfaat untuk tempat kembalimu (akhirat) atau kau gunakan untuk sibuk dengan mata pencaharianmu yg tidak bisa kau gunakan untuk menolong terhadap tempat kembalimu.
فإن عجزت عن القيام بحق دينك مع مخالطة الناس، وكنت لا تسلم، فالعزلة أولى، فعليك بها؛ ففيها النجاة والسلامة.
jika engkau tidak mampu untuk menjalankan hak agamamu dengan bercampurnya orang² dan engkau tidak bisa selamat, maka uzlah itu lebih baik bagimu, karena dalam uzlah terdapat keselamatan.
فإن كانت الوساوس في العزلة تجاذبك إلى مالا يرضى الله تعالى، ولم تقدر على قمعها بوظائف العبادات فعليك بالنوم فهو أحسن أحوالك وأحوالنا
Jika ketika uzlah terdapat was² yg bisa menarik terhadap sesuatu yg tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala dan engkau tidak mampu untuk menghajarnya dengan kegiatan² ibadah, maka tidurlah saja karena ini sebai-baik keadaanmu dan keadaanku.
إذا عجزنا عن الغنيمة رضينا بالسلامة في الهزيمة.
ketika kita tidak mampu untuk mendapat untung maka kita pun rela dengan selamat dari kekalahan.
فأحسن بحال من سلامة دينه في تعطيل حياته إذ النوم أخو الموت، وهو تعطيل الحياة والتحاق بالجمادات.
suatu hal indah yg mengherankan, keselamatan agamanya didalam kekosongan hidupnya, karena tidur adalah saudaranya kematian, dan tidur ini mengkosongkan kehidupan dan menyerupai benda mati.