Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 5:
فالعاقل من كان بما هو أبقى أفرح منه بما هو يفنى، قد أشارق نوره وظهرت تباشيره.
Orang yg sempurna akalnya ialah yg lebih bahagia dengan yg kekal daripada yg rusak binasa karena cahaya hatinya telah terang dan tanda² cahaya itu tampak pada air mukanya.
Orang yg berakal ialah orang yg lebih bahagia dan gemar kepada akhirat daripada kepada dunia yg fana. Jika dunia ini fana dan akhirat kekal abadi, tentu tidak layak baginya untuk bahagia dengan dunia. Siapa yg berbahagia dengan yg fana, kebahagiaannya pun akan fana. Siapa yg berbahagia dengan yg kekal, kebahagiaannya pun akan kekal. Itulah kebahagiaan yg seharusnya dicari.
Kesimpulannya, orang yg berakal adalah orang yg zuhud dan meninggalkan dunia. Adapun orang yg menghendaki dunia, ia bodoh dan tidak berakal. Kalimat “lebih bahagia” bermakna, yg di inginkan orang yg berakal ialah kebahagiaan yg lebih. Hal ini tidak berarti bahwa kebahagiaan dengan perkara dunia hilang sama sekali darinya karena itu adalah hal yg lumrah dialami manusia.
“Cahaya hatinya telah terang” bermakna, cahaya kezuhudan seorang yg berakal telah terpancar di dalam hatinya. Buah cahaya itu akan tampak di keceriaan wajahnya. Cahaya, jika terpancar dari hati, akan tampak pula pada anggota tubuh lainnya. Baginya, itu adalah berita gembira bahwa amalnya telah diterima. Wallaahu a’lam