Search

33. Doa Rasulullah Saw. Setelah Shalat 2 Raka’at Fajar

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ، تَهْدِيْ بِهَا قَلْبِيْ، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِيْ، وَتَلُمُّ بِهَا شَعْثِيْ، وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِيْ وَتُصْلِحُ بِهَا دِيْنِيْ وَتَحْفِظُ بِهَا غَائِبِيْ، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِيْ، وَتُزَكِّيْ بِهَا عَمَلِيْ، وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِيْ، وَتُلْهِمُنِيْ بِهَا رُشْدِيْ، وَتَقْضِيْ لِي بِهَا حَاجَتِيْ، وَتَعْصِمُنِيْ بِهَا مِنْ كُلِّ سٌوْءٍ

“Yaa Allah, sesungguhnya aku bermohon pada Engkau rahmat dari sisi Engkau, yg Engkau beri petunjuk dengan dia akan hatiku. Engkau kumpulkan dengan dia akan yg bercerai-berai bagiku. Engkau himpunkan dengan dia yg berpisah-pisah padaku, Engkau tolak dengan dia segala fitnah daripadaku. Engkau perbaiki dengan dia akan agamaku. Engkau pelihara dengan dia yg jauh daripadaku. Engkau tinggikan dengan dia akan penyaksianku. Engkau sucikan dengan dia akan amalanku. Engkau putihkan dengan dia wajahku. Engkau ilhamkan dengan dia petunjuk kepadaku dan Engkau peliharakan aku dengan dia daripada tiap² kejahatan.”

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا خَالِصًا دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنَا صَادِقًا، حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَهُ عَلَىَّ، وَرَضِّنِيْ بِمَا قَسَمْتَهُ لِيْ

“Yaa Allah, aku ini mohon pada-Mu iman yg kekal yg melekat terus di hati, keyakinan yg sungguh² sehingga aku dapat mengetahui bahwa tiada suatu yg menimpa daku selain dari yg telah Engkau tetapkan bagiku. Jadikanlah aku rela terhadap apapun yg Engkau bagikan padaku.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا صَادِقًا، وَيَقِيْنًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٍ؛ وَأَسْأَلُكَ رَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفِ كَرَامَتِكَ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

“Yaa Allah, berikanlah kepadaku iman yg jujur/sungguh² dan keyakinan yg tidak diikuti oleh kekafiran dan rahmat yg dengannya aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat.”

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ وَالصَّبْرَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَمَنَازِلَ الشًّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَىْ اْلَأعْدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ اْلأَنْبِيَاءِ؛ 

“Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu kesabaran ketika menerima keputusan (dari-Mu), keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), derajat para syuhada’, kehidupan orang² yg bahagia, pertolongan atas musuh, dan berdampingan dengan para Nabi (di surga).”

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِيْ، وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ وَقَصُرَ عَمَلِيْ، وَافْتَقَرْتُ إِلَىْ رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَاقَاضِيَ الأُمُوْرَ وَيَاشَافِيَ الصُّدُوْرَ، كَمَا تَجِيْرَ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تَجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُوْرِ

“Yaa Allah, sesungguhnya aku menyerahkan hajatku kepada-Mu, meskipun lemah pendapatku, pendek angan²ku, dan perlunya aku akan rahmat, maka aku mohon wahai Sang Pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (yakni: hati), sebagaimana Engkau menjauhkan antar laut, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa’iir, juga dari seruan kecelakaan, dan fitnah kubur.”

اَللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِيْ، وَضَعُفَ عَنْهُ عَمَلِيْ، وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِيْ وَأَمَنِيَّتِيْ، مِنْ خَيْر وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ أَوْ خَيْرَ أَنْتَ مُعْطِيَه أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيْهِ، وَأَسْأَلُكَ إِيَّاهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْن

“Yaa Allah, apapun yg pikiranku lemah darinya, dan angan²ku pendek darinya, serta niat dan cita²ku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yg telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba²Mu, atau kebaikan yg Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya aku sangat mendambakannya juga kepada-Mu, dan memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan Penguasa seluruh alam semesta.”

اّللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِيْنَ مُهْتَدِيْنَ، غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضَلِّيْنَ؛ حَرَبًا لِأَعْدَائِكَ سَلَمًا لَأوْلِيَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاسَ، وَنُعَادِيْ بِعَدَاوَتِكَ مِنْ خَالِفِكَ مِنْ خَلْقِكَ

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang² yg membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yg sesat dan bukan pula menyesatkan, kami memerangi musuh-Mu, dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai manusia karena kecintaan pada-Mu, dan kami memusuhi karena permusuhan-Mu kepada siapa saja yg menyalahi (perintah)-Mu dari makhluk-Mu.”

اَللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءِ وَعَلَيْكَ الْإِجَابَةِ وَهَذَا الْجُهْدِ وَعَلَيْكَ الْتُكْلَانِ، وَإِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ؛ اَللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيْدِ، وَالأَمْرِ الرَّشِيْدِ، أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الوَعِيْدِ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُوْدِ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ الشُّهُوْدِ، وَالرُّكَّعِ السُّجُوْد، الْمُوَفِّيْنَ لَكَ بِالْعُهُوْدِ؛ إِنَّكَ رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ

“Yaa Allah, ini adalah doa dan dari-Mu lah penerimaan, dan ini adalah kadar usaha kami dan kepada-Mu lah berserah diri, dan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada-Nya, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada upaya (untuk melakukan ketaatan) kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Dia Yang Memiliki tali (agama) yg kuat, dan perkara yg penuh petunjuk, aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari datangnya ancaman (hari kiamat), dan surga pada hari kekekalan, bersama dengan orang² yg didekatkan lagi menyaksikan (Allah), yg ahli ruku’ dan ahli sujud, dan menepati janji, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang lagi Mencintai, dan Engkau Maha Memperbuat apa yg Engkau kehendaki.”

سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالْعِزِّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْمَجْدِ وَتُكْرِمُ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِيْ التَّسْبِيْحَ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ ذِيْ الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ، سُبْحَانَ ذِي الْجُوْدِ وَالْكِرَمِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعَمَلِهِ؛

“Maha Suci Allah Yang Berlembut dengan keperkasaan-Nya dan Berfirman dengan keperkasaan itu, Maha Suci Allah Yang Mengenakan Kemuliaan dan berbuat dermawan dengannya, Maha Suci Allah Yang mana tidak layak pensucian kecuali untuk-Nya, Maha Suci Allah Sang Pemilik karunia dan nikmat², Maha Suci Allah Yang Memiliki kekuasaan dan kedermawanan, Maha Suci Allah Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan, Maha Suci Allah Yang Menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya.”

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ سَمْعِيْ وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ وَنُوْرًا فِيْ شَعْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ دَامِيْ، وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ، وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ وَنُوْرًا مِنْ يَمِيْنِ وَنُوْرًا عَنْ شَمْالِيْ وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِ وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ؛ اَللَّهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا، وَأَعْطِنِيْ نُوْرًا أَعْظَمَ نُوْرٍ، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

“Yaa Allah, jadikanlah bagiku cahaya di hatiku dan cahaya di kuburku, cahaya di pendengaranku dan cahaya di penglihatanku, cahaya di rambutku dan cahaya di kulitku, cahaya di dagingku, cahaya di darahku, cahaya di tulang-belulangku, dan cahaya di urat²ku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, dan cahaya di bawahku. Ya Allah tambahkanlah untukku cahaya, berikanlah aku cahaya, dan jadikanlah bagiku cahaya, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Kasih sayang.”

Aamiin..

Bidayatul Hidayah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Sejarah Tarekat Alawiyyah

Tarekat Alawiyyah berbeda dengan tarekat sufi lain pada umumnya. Perbedaan itu, misalnya, terletak dari prakteknya…

Sejarah Tarekat Syadziliyah

Secara pribadi Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Syaikh Abul Abbas al-Mursi,…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load

Masalah 91

162 Masalah Sufistik (Masalah 91): Syaikh Abdurrahman bin Abdillah ‘Ibad ra. bertanya: “Tentang mendengar ucapan…

Masalah 90

162 Masalah Sufistik (Masalah 90): Seseorang bertanya: “Tentang maksud sabda Nabi Muhammad Saw.: ‘Seseorang yg…

Masalah 89

162 Masalah Sufistik (Masalah 89): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru’ ra. bertanya: “Mengapa kebanyakan orang…

Masalah 88

162 Masalah Sufistik (Masalah 88): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya: “Tentang kecintaan seseorang…

Masalah 87

162 Masalah Sufistik (Masalah 87): Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Bamazru ra. bertanya, “Tentang nafsu yg…

Masalah 86

162 Masalah Sufistik (Masalah 86): Syaikh Ahmad bin Abdillah Basyarahil ra. bertanya: “Tentang melakukan sesuatu…

Masalah 85

162 Masalah Sufistik (Masalah 85): Syaikh Ahmad bin Abubakar Basya’ban ra. bertanya: “Tentang alam ghaib…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi