Search

Tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain

Berikut tips cara memandang orang lain agar terhindar dari perasaan sombong, ujub, dan merasa lebih baik, yg termuat dalam Kitab Syarh Ratibul Haddad;

ﻓﺎﻥ رأيت ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺎ ﻗﺪ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ .

Jika engkau melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya, maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku.”

ﻭﺍﻥ رأيت ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ .

Jika engkau melihat orang tua, maka ucapkanlah dlm hatimu, “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, maka tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku.”

ﻭﺍﻥ رأيت ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ قد أﻋﻄﻲ ما لم أعط وبلغ ما لم أبلغ وعلم ما جهلت فكيف أكون مثله

Jika engkau melihat orang yg berilmu, maka ucapkanlah dlm hatimu, “Orang ini telah diberi ilmu yg mana saya belum diberi, orang ini telah menyampaikan ilmu apa yg belum saya sampaikan, dan ia telah mengetahui apa yg tidak saya ketahui, bagaimana mungkin saya sama dengannya? (apalagi saya lebih baik darinya?)”

ﻭﺍﻥ رأيت ﺟﺎﻫﻼ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ قد ﻋﺼﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺠﻬﻞ ﻭﺍﻧﺎ ﻋﺼﻴﺘﻪ ﺑﻌﻠﻢ فحجة الله علي آكد ﻭﻻ أﺩﺭﻱ ﺑﻤﺎ ﻳﺨﺘﻢ ﻟﻰ ﺍﻭ ﺑﻤﺎ ﻳﺨﺘﻢ ﻟﻪ .

Jika engkau melihat orang yg bodoh, maka katakanlah dalam hatimu, “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak.”

Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari qs. dalam Hikamnya mengatakan:

من أثبت لنفسه تواضعا فهو متكبر حقا

“Barang siapa telah menetapkan/menyatakan dirinya telah tawadhu’, maka ia adalah orang takabbur yg sesungguhnya.”

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Bacaan Lainnya

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

It seems we can't find what you're looking for.
It seems we can't find what you're looking for.

Cara Wushul Tercepat

Menurut Khwaja Syaikh Baha’uddin an-Naqsyabandi qs. وقال بعض الأكابر شراح الحكم العطائية:قال حضرة خواجة بهاء…

Gelas yang Bersih

Seseorang bertanya, “Jika saya berdosa, lalu beristighfar, apakah kondisi saya sama dengan sebelum berdosa?” Alfaqir…

Hedonic Threadmill

Manusia pada hakikatnya diciptakan oleh Allah Ta’ala dengan tujuan sangat mulia yaitu untuk mengabdi pada-Nya,…

Dua Penjaga Manusia

Disebutkan dalam Hakaya Ash Shufiyah إن الله تعالى جعل لأهل الأرض أمانين . الأول :…
All articles loaded
No more articles to load
It seems we can't find what you're looking for.

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print