Problem Umum bagi Murid Thariqat | Pejalan Ruhani

4 years ago

2 min read

وقد رأيت فقراء هذا العصر ابتلوا بخمسة أشياء:

  1. إيثار الجهل على العلم.
  2. الاغترار بكل ناعق.
  3. التهاون في الأمور.
  4. التعزز بالطريق.
  5. استعجال الفتح دون شرطه.

Syaikh Dhiya’uddin an-Naqsyabandi menyatakan bahwa umumnya pengamal tarekat masa sekarang (kala itu, apalagi sekarang) di coba dengan 5 perkara yg salah satunya adalah:

  • Lebih memilih bodoh daripada menuntut ilmu (MALAS MENGAJI).
  • Mudah tertipu oleh tampang lahir.
  • Suka meremehkan urusan akhirat. (tidak ada urisan akhirat yg remeh).
  • Terlalu membanggakan tarekatnya.
  • Ingin cepat sukses dibanding menjalankan prosedur (aktivitas yg menyebabkan sukses).

فظهروا بذلك بخمسة أشياء هي:

  1. الوسوسة في العبادات.
  2. الاسترسال مع العادات.
  3. السماع والاجتماع في عموم الأوقات.
  4. استمالة الوجه بحسب الامكان.
  5. صحبة أبناء الدنيا حتى النساء والصبيان.

Akhirnya menyebabkan 5 perkara juga yaitu:

  1. Was² ketika beribadah.
  2. Mengandalkan aktivitas rutinnya.
  3. Waktunya banyak yg tersita hanya untuk kumpul² dan mendengar hal² yg kurang manfaat.
  4. Suka nyantai.
  5. Suka bergaul dengan pecinta dunia juga para wanita dan anak². واغتروا بوقائع القوم في ذلك وذكروا أحوالهم، ولو تحققوا لعلموا أن الأسباب رخصة الضعفاء، والمقام بها بقدر الحاجة من غير زيادة، فلا يسترسل معها إلا بعيدٌ من الله،

Mereka (umumnya murid tarekat) mudah tertipu oleh kehebatan para wali dengan sok faham ketika mengisahkan karomah para wali, walaupun mereka mengetahui bahwa keringanan beragama itu diperuntukkan bagi orang yg lemah imannya.

Mereka menilai bahwa kedudukan mulia disisi Allah itu sebatas prasangka mereka yaitu hanya berdasarkan kebutuhan mereka. Akibatnya mereka justru akan semakin jauh dari Allah (maka akibat dari malas mengaji tersebut, mereka masih belum mampu beranjak dari penilaian berdasarkan sebab akibat).

وان السماع رخصة المغلوب أو راحة الكامل وهي انحطاط في بساط الحق إذا كان بشرطه من أهله في محله وأدبه،

Sama’ (menikmati suara² yg indah) merupakan rukhsah (keringanan) untuk murid yg telah dikuasai kenikmatan ketuhanan atau hiburan untuk murid yg telah sempurna perjalanan ruhani (yg telah memenuhi tata krama). Rukhsah ini jika di terapkan oleh selain kamil akan menjadi penurunan maqam.

وان الوسوسة بدعة أصلها جهل السنة أو خبل في العقل، وان التوجه لإقبال الخلق إدبار عن الحق، لاسيما قاريء مداهن أو جبار غافل أو صوفي جاهل، وان صحبة الأحداث ظلمة وعارفي الدنيا والدين..

Was² itu sesungguhnya dibuat-buat akibat kurang ilmu tentang sunnah Nabi juga karena akal yg masih kacau, karena fokusnya pada reaksi makhluk dan membelakangi Allah Al-Haq. Mereka adalah para dai (orang yang seakan berdakwah dengan Al-Qur’an), penguasa yg lalai dan sufi jahil.

Sungguh bersahabat dengan makhluk itu memicu gelapnya hati dan telanjang (lepas) dari agama dan dunia.

Tafsir Jailani

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yg lebih rendah dari itu. Adapun orang² yg beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yg kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yg disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yg diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yg disesatkan Allah kecuali orang² yg fasik”.

☞ Apapun yg dilakukan oleh Allah adalah sempurna. Jika aktivitas Allah yg sepintas tampak remeh jika di riset pasti perfect (sempurna) dan justru semakin menunjukkan ke-Maha Agungan Allah.

Share this post

November 26, 2021

Copy Title and Content
Content has been copied.

Artikel

Baca juga:

Baca berbagai artikel Islami dan tambah wawasan bersama.

Tingkatan Wali Allah | Pejalan Ruhani

Syaikh Abu Hasan Ali al-Hujwiri dalam kitabnya yang berjudul Kasyf Al-Mahjub, mengatakan bahwa wali Akhyar sebanyak 300 orang, wali Abdal sebanyak 40 orang, wali Abrar sebanyak 7 orang, wali Autad sebanyak 4 orang, wali

Gelas yang Bersih | Pejalan Ruhani

Seseorang bertanya, “Jika saya berdosa, lalu beristighfar, apakah kondisi saya sama dengan sebelum berdosa?” Alfaqir menatapnya sebentar, sambil menunjuk gelas di depan kami dan berucap;

Tentang Khalifah Guru Kita | Pejalan Ruhani

Apapun yang terjadi didunia ini adalah seizin Allah SWT seperti wabah penyakit,musibah dan bencana sudah seizin-Nya. Sebagai seorang murid kita hanya mampu menyaksikannya kebesaran-Nya dan

Sejarah Tarekat Syadziliyah | Pejalan Ruhani

Secara pribadi Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Syaikh Abul Abbas al-Mursi, kecuali hanya sebagai ajaran lisan tasawuf, doa, dan hizib. Syaikh

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Sekretariat:
Perum Jaya Maspion Permata Beryl
B2-10 Gedangan, Sidoarjo
Jawa Timur
61254

Email Sekretariat:
suraubaitulfatih@gmail.com
baruk46@gmail.com

Web/App Developer:
Hubungi nomor atau email berikut untuk perihal teknis yang berhubungan dengan website/aplikasi Pejalan Ruhani.

aldibudimanputra@gmail.com
Whatsapp link