Seorang Murid dan Sayyidina Khidhir | Pejalan Ruhani

3 years ago

2 min read

“Seorang Murid dan Sayyidina Khidhir”
(Pena Al-Katibiy, 14 Ramadhan 1443)

Ketika seseorang berdoa ingin berjumpa dengan orang ‘arif billah atau wali Allah, sedangkan dia sudah punya Guru (Mursyid), maka iblis akan mengutus seseorang untuk menyesatkannya. Karena ia telah membuka pintu lebar di hatinya yaitu ambisi diri. Sehingga iblis akan lebih mudah menyesatkannya.

Suatu ketika Habib Umar Bin Abdurahman Al-Atthos ra. (Penyusun Ratib Al-Atthos) sedang duduk bersama para santrinya. Ada satu santri yg bernama Syaikh Ali Baros ra. sedang duduk di sampingnya sambil memijat kaki Sang Guru itu. Habib Umar terdiam sesaat dan berkata kepada santrinya: “Kita kedatangan tamu istimewa, Nabi Khidir as. Sekarang Beliau sudah berada di gerbang depan.”

Mendengar dawuh Sang Guru, para santri berhamburan menuju gerbang depan menyambut kehadiran Nabi Khidir as. Kecuali Syaikh Ali Baros.

Lalu Habib Umar Bin Abdurrahman bertanya kepada Syaikh Ali Baros: “Ya Ali, kenapa kau tidak menyambut Nabi Khidir bersama teman²mu yg lain?”

Syaikh Ali Baros menjawab: “Wahai Guru, Nabi Khidir as. datang sengaja menemuimu. Untuk apa aku lepaskan tanganku dari kakimu karena kedudukanmu (yaitu sebagai Guru) di mataku (sebagai murid) jauh lebih mulia dibandingkan Nabi Khidir.”
Mendengar jawaban dari muridnya seperti itu, lalu berucaplah Habib Umar: “Tidak akan aku terima hadiah Fatihah dari siapapun untukku kecuali disertai dengan nama Ali Baros. Ini bukti keridhoanku kepadanya!”

Maka hingga detik ini jika Habib Umar bin Abdurrahman di Fatihahi maka selalu setelahnya disertai Syaikh Ali bin Abdullah Baros. Suatu kemuliaan yg sangat besar dan luhur.

Ada seorang murid yg sedang menyapu di madrasah Gurunya, tiba² Nabi Khidir as. mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan tidak mengajak bicara Nabi Khidhir as. Maka Nabi Khidhir as. berkata: “Tidakkah kau mengenalku?!” Murid itu menjawab: “Ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir.” Nabi Khidhir as. berkata: “Kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku?!”. Murid itu menjawab: “Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu.”

Nasehat untuk diri ini dan semuanya, agar kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah berupa hadirnya seorang Guru batin buat kita dan senantiasa menghormatinya dan melayaninya dengan adab yg baik.

Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’roni mengatakan:

ومن شأنه أن يكثر من شكر الله تعالى الذي جمعه على الشيخ فان كل مريد لم يصادق رجلا يربيه خرج من الدنيا وهو متلوث بالذنوب ولو كان على عبادة الثقلين

“Di antara urusan penting bagi murid adalah bersyukur kepada Allah Ta’ala yg telah mengumpulkannya kepada seorang Guru. Karena setiap murid yg tidak bersungguh-sungguh dengan Guru yg mentarbiyahnya, maka ia akan keluar dari dunia ini dalam keadaan berlumur dosa meskipun ia ibadah setinggi langit dan bumi.”

Syaikh Abul Hajjaj Al-Aqshari mengatakan:

من خدم شيخه بلا ادب جره ذالك الى العطب ومن خدمه بالادب فقد حاز عز الدارين وحصل الارب.

“Siapa yg berkhidmat kepada Gurunya tanpa adab, maka akan menyeretnya kepada keruntuhan, dan siapa yg berkhidmat kepada Gurunya dengan adab, maka ia telah mendapatkan kemuliaan dunia akhirat dan tercapai tujuan.” Beliau juga mengatakan:

من علامة شقاء المريد أن يرزقه صحبة الشيوخ ولا يحترمهم

“Di antara tanda celakanya seorang murid, ia Allah anugerahi bergaul dengan para Syaikh, tetapi ia tidak menghormatinya.”

Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita semua. Aamiin Yaa Mujiibassaa’iliin

Share this post

April 18, 2022

Copy Title and Content
Content has been copied.

Artikel

Baca juga:

Baca berbagai artikel Islami dan tambah wawasan bersama.

Rumah Bau Melati | Pejalan Ruhani

Waktu maghrib yg menegangkan.Orang² bergerak menuju rumah kosong setelah pencuri kotak amal lari ke dalam bangunan angker untuk bersembunyi. Tidak ada adzan maghrib hari itu,

Ilmu Dirasah dan Ilmu Wiratsah | Pejalan Ruhani

Ilmu Dirasah dan Ilmu Wiratsah قال تعالى: “قل هل يستوى الذين يعلمون والذين لا يعلمون.”وقال: “إنما يخشى الله من عباده العلماء.” العلم علمان: علم الدراسة

Thariqah Naqsyabandiyah | Pejalan Ruhani

Ketahuilah bahwa Thariqah Naqsyabandiyah merupakan thariqah yg paling dekat dan paling mudah bagi murid untuk mencapai derajat tauhid, meskipun kemampuan penerimaan si murid kurang baik

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Sekretariat:
Perum Jaya Maspion Permata Beryl
B2-10 Gedangan, Sidoarjo
Jawa Timur
61254

Email Sekretariat:
suraubaitulfatih@gmail.com
baruk46@gmail.com

Web/App Developer:
Hubungi nomor atau email berikut untuk perihal teknis yang berhubungan dengan website/aplikasi Pejalan Ruhani.

aldibudimanputra@gmail.com
Whatsapp link