Secara Umum:
Syaikh Dhiya’uddin Ahmad Mushthafa Al-Kumuskhanawi di dalam kitab Jami’ al-Usul fi al-Awliya menjelaskan bahwa:
ŁŲ£ŲµŁŁ Ų³Ų§Ų¦Ų± Ų§ŁŲ·Ų±Ł Ų®Ł Ų³Ų© Ų£ŁŲ¶Ų§: Ų·ŁŲØ Ų§ŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁŁŲ§Ł ŲØŲ§ŁŲ£Ł Ų±Ų ŁŲµŲŲØŲ© Ų§ŁŁ Ų“Ų§ŁŲ®Ų ŁŲ§ŁŲ„Ų®ŁŲ§Ł ŁŁŲŖŲØŲµŲ±Ų ŁŲŖŲ±Ł Ų§ŁŲ±Ų®Ųµ ŁŲ§ŁŲŖŲ£ŁŁŁŲ§ŲŖ ŁŁŲŁŲøŲ ŁŲ¶ŲØŲ· Ų§ŁŲ£ŁŁŲ§ŲŖ ŲØŲ§ŁŲ£ŁŲ±Ų§ŲÆ ŁŁŲŲ¶ŁŲ± ŁŲ§ŲŖŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ³ ŁŁ ŁŁ Ų“ŁŲ” ŁŁŲ®Ų±ŁŲ¬ Ų¹Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŲ§ŁŲ³ŁŲ§Ł Ų© Ł Ł Ų§ŁŲŗŁŲ·.
PrinsipĀ² dasar bertarekat secara umum itu juga ada 5 yaitu:
- Selalu mengakses ilmu (ketuhanan) dalam rangka patuh dan taat pada perintah agama.
- Berguru kepada Syaikh (Guru Mursyid) dan bersahabat dengan saudara seiman agar mata hati terbuka.
- Meninggalkan hukumĀ² agama yg ringan dan meninggalkan takwil (Al-Qur’an) demi menjaga keagungan Al-Qur’an.
- Membiasakan diri untul selalu mengisi waktu dengan wiridĀ² agar hati selalu hadir bersama Allah.
- Selalu mewaspadai nafsu agar tidak di dominasi oleh halĀ² yg membangkitkan hawa nafsu dan agar selamat dari kesalahan.
Efek Samping Ibadah
Selanjutnya Syaikh Dhiya’uddin menjelaskan efek samping dari ibadah baik subyek (pelaku ataupun amalannya) dengan ibarah Beliau:
ŁŲ·ŁŲØ Ų§ŁŲ¹ŁŁ Ų¢ŁŁŲŖŁ ŲµŲŲØŲ© Ų§ŁŲ£ŲŲÆŲ§Ų« Ų³ŁŲ§ Ų£ŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų£ŁŲÆŁŁŲ§ Ł Ł Ł ŁŲ§ ŁŲ±Ų¬Ų¹ ŁŲ£ŲµŁ ŁŁŲ§ŁŲ§Ų¹ŲÆŲ©Ų
Efek samping bagi penuntut ilmu (murid tarekat) itu di antaranya suka berinteraksi dengan murid baru, murid yg tidak cerdas dan muridĀ² yg lemah prinsip dan akidah agamanya.
ŁŲ¢ŁŲ© ŲŖŲ±Ł Ų§ŁŲ±Ų®Ųµ ŁŲ§ŁŲŖŲ£ŁŁŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ© Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ³Ų
Efek samping meninggalkan keringanan dalam ibadah dan meninggalkan mentakwil dalil naqli adalah terjangkit penyakit “merasa” mampu memerangi nafsu, padahal belum mampu.
ŁŲ¢ŁŲ© Ų¶ŲØŲ· Ų§ŁŲ£ŁŁŲ§ŲŖ Ų„ŲŖŲ³Ų§Ų¹ Ų§ŁŁŲøŲ± ŁŁ Ų§ŁŲ¹Ł Ł ŁŲ¹ŁŲ© Ų°Ł Ų§ŁŁŲ¶Ų§Ų¦ŁŲ
Efek samping istiqamah beribadah adalah merasa mampu beramal dan merasa memiliki keistimewaan.
ŁŲ¢ŁŲ© Ų§ŲŖŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ³ Ų§ŁŲ£ŁŲ³ ŲØŲŲ³Ł Ų£ŲŁŲ§ŁŁŲ§ ŁŲ§Ų³ŲŖŁŲ§Ł ŲŖŁŲ§Ų
Efek samping dari mewaspadai nafsu adalah merasa bersih ruhaninya dan merasa sudah istiqamah dalam mewaspadai nafsu.
Efek samping di atas sebagaimana di jelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
ŁŲ§Ł ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ: “ŁŲ„Ł ŲŖŲ¹ŲÆŁ ŁŁ Ų¹ŲÆŁ ŁŲ§ ŁŲ¤Ų®Ų° Ł ŁŁŲ§” (Ų§ŁŲ£ŁŲ¹Ų§Ł :70)Ų ŁŁŲ§Ł: “Ų„Ł Ų§ŁŁŁŲ³ ŁŲ£Ł Ų§Ų±Ų© ŲØŲ§ŁŲ³ŁŲ”” (ŁŁŲ³Ł: 53).
“Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya.” (QS. Al-An’am: 70)
dan juga firman-Nya:
“Sungguh. Nafsu itu akan memerintahkan pada keburukan.” (QS. Yusuf: 53)
Secara Khusus
ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲ“ŁŲ® Ų£ŲØŁ Ų§ŁŲŲ³Ł Ų§ŁŲ“Ų§Ų°ŁŁ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ:
“Ų£ŁŲµŲ§ŁŁ ŲŲØŁŲØŁ ŁŁŲ§Ł :
- ŁŲ§ ŲŖŁŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁ Ų„ŁŲ§ ŲŁŲ« ŲŖŲ±Ų¬Ł Ų«ŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŁŲ
- ŁŁŲ§ ŲŖŲ¬ŁŲ³ Ų„ŁŲ§ ŲŁŲ« ŲŖŲ£Ł Ł ŲŗŲ§ŁŲØŲ§ Ł Ł Ł Ų¹ŲµŁŲ© Ų§ŁŁŁŲ
- ŁŁŲ§ ŲŖŲµŲ·ŲŲØ Ų„ŁŲ§ Ł Ł ŲŖŲ³ŲŖŲ¹ŁŁ ŲØŁ Ų¹ŁŁ Ų·Ų§Ų¹Ų© Ų§ŁŁŁŲ
- ŁŁŲ§ ŲŖŲµŲ·Ł ŁŁŁŲ³Ł Ų„ŁŲ§ Ł Ł ŲŖŲ²ŲÆŲ§ŲÆ ŲØŁ ŁŁŁŁŲ§” ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁ Ų Ų£Ł ŁŁŲ§Ł ŁŲ°Ų§ Ł Ų¹ŁŲ§ŁŲ
Syaikh Abul Hasan as-Syadzili mengisahkan:
“Kekasih sirriku berkata kepadaku:
- jangan kau langkahkan kedua kakimu kecuali engkau berharap pahala Allah. (pahala Allah adalah rahmat, inayah dan ri’ayahnya setelah kita mati),
- janganlah duduk kecuali engkau telah aman dari maksiat kepada Allah di tempat duduk tersebut,
- jangan bersahabat kecuali dengan orang yg dapat membantumu taat kepada Allah.
- jangan engkau perbolehkan ada orang yg membangkitkan nafsumu kecuali dapat menambah keyakinanmu kepada Allah.” Orang seperti ini sangat sedikit sekali.
Demikianlah inti dari nasehat Syaikh Abul Hasan as-Syadzili.
Berharap pahala Allah itu ada kalanya orientasi duniawi, akhirat dan taqarrub sebagaimana firman-Nya:
ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲ±ŁŲÆŁ Ų«ŁŁŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¤ŁŲŖŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŲ§Ū ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲ±ŁŲÆŁ Ų«ŁŁŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŲ§Ł°Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ¤ŁŲŖŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŲ§ Ū ŁŁŲ³ŁŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁ°ŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ
“Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orangĀ² yg bersyukur.” (QS. Ali Imran: 45)
ŁŁŲ§Ł Ų£ŁŲ¶Ų§ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ:
Ł
ŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§ ŁŁŲÆ ŲŗŁŲ“ŁŁŁŁŲ ŁŁ
ŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¹Ł
Ł ŁŁŲÆ Ų£ŁŲŖŁŲ¹ŁŲØŁŁŁŲ ŁŁ
ŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŲÆ ŁŲµŁŲŁŁŁ
Beliau juga menyampaikan:
āSiapa yg menunjukkan dirimu kepada dunia, maka ia akan menghancurkan dirimu. Siapa yg menunjukkan dirimu pada amal, ia akan memayahkan dirimu. Dan barangsiapa menunjukkan dirimu kepada Allah Ta’ala, maka ia pasti menjadi penasehatmu.ā
ŁŁŲ§Ł Ų£ŁŲ¶Ų§ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ:
Ų§Ų¬Ų¹Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁ ŁŲ·ŁŁ Ų«Ł
ŁŲ§ ŁŲ¶Ų±Ł Ł
ŲÆŲ Ų§ŁŁŁŲ³ Ł
Ų§ŁŁ
ŲŖŲ±Ų¶ ŲØŲ§ŁŲ¹ŁŲØŲ Ų£Ł ŲŖŲµŲ± Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŲØŲ Ų£Ł ŲŖŲ³ŁŲ· Ł
ŁŁ Ų®Ų“ŁŲ© Ų§ŁŁŁ ŲØŲ§ŁŲŗŁŲØ
Beliau juga berpesan:
“Jadikan taqwa sebagai negerimu, hingga:
- engkau tidak tergoda oleh pujian sebagaimana engkau tidak senang ketika dicela, (karena ketika hati tidak taqwa pasti pujian akan berakibat buruk).
- engkau tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
- engkau tidak runtuh rasa takutmu kepada Allah dikala engkau sedang sendiri.
ŁŁŲŖ : ŁŁŲ°Ł Ų§ŁŲ«ŁŲ§Ų«Ų© ŁŁ Ų£ŲµŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŲØŁŲ§ŁŲ§ Ł Ų§ŁŲ¢ŁŲ§ŲŖ.
Saya (Syaikh Dhiya’uddin) mengomentari pernyataan Syaikh Syadzili agar senantiasa bertaqwa ini dengan komentarnya:
“tiga perkara ini merupakan induk keburukan, bahaya dan bencana.”
ŁŁŲÆ Ų±Ų£ŁŲŖ ŁŁŲ±Ų§Ų” ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŲ¹ŲµŲ± Ų§ŲØŲŖŁŁŲ§ ŲØŲ®Ł Ų³Ų© Ų£Ų“ŁŲ§Ų”:
- Ų„ŁŲ«Ų§Ų± Ų§ŁŲ¬ŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŁ .
- Ų§ŁŲ§ŲŗŲŖŲ±Ų§Ų± ŲØŁŁ ŁŲ§Ų¹Ł.
- Ų§ŁŲŖŁŲ§ŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲ£Ł ŁŲ±.
- Ų§ŁŲŖŲ¹Ų²Ų² ŲØŲ§ŁŲ·Ų±ŁŁ.
- Ų§Ų³ŲŖŲ¹Ų¬Ų§Ł Ų§ŁŁŲŖŲ ŲÆŁŁ Ų“Ų±Ų·Ł.
Syaikh Dhiya’uddin lantas menjelaskan 5 hal yg menjadi ujian manusia zaman sekarang, yakni:
- Memilih perilaku bodoh daripada mengutamakan ilmu.
- Mudah tertipu oleh tampang lahir.
- Suka meremehkan urusan akhirat. (tidak ada urusan akhirat yg remeh).
- Terlalu membanggakan tarekatnya.
- Ingin cepat sukses dibanding menjalankan prosedur (aktivitas yg menyebabkan sukses).
ŁŲ§ŲØŁŲŖŁŲ§ ŲØŲ®Ł Ų³Ų©:
- Ų„ŁŲ«Ų§Ų± Ų§ŁŲØŲÆŲ¹Ų© Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŲ©.
- Ų„ŲŖŲØŲ§Ų¹ Ų£ŁŁ Ų§ŁŲØŲ§Ų·Ł ŲÆŁŁ Ų§ŁŲŁ.
- Ų§ŁŲ¹Ł Ł ŲØŲ§ŁŁŁŁ ŁŁ ŁŁ Ų£Ł Ų± Ų£Ł Ų§Ų¬Ł Ų§ŁŲ£Ł ŁŲ±.
- Ų·ŁŲØ Ų§ŁŲŖŲ±ŁŲ§ŲŖ ŲÆŁŁ Ų§ŁŲŁŲ§Ų¦Ł.
- ŲøŁŁŲ± Ų§ŁŲÆŲ¹Ų§ŁŁ ŲÆŁŁ ŲµŲÆŁ.
Selain itu murid tarekat juga akan di uji dengan 5 perkara, yaitu:
- Suka bid’ah dibanding sunnah.
- Suka mengikuti ahli batal dibanding mengikuti ahli haq (kebenaran).
- Beramal mengikuti hawa nafsu di setiap perkara.
- Suka mengakses yg ditangguhkan daripada yg pasti.
- Suka merasa mampu daripada jujur mengakui ketidakmampuan.