Banyak orang mencari Allah Ta’ala, dengan berbagai cara dan mencari keluar kemana-mana, tetapi tidak ketemu, karena salah alamat. Bagi pejalan ruhani jika tidak tahu peta perjalanan ruhaniahnya, maka akan sangat membahayakan dan mudah terjebak oleh bujukan hawa nafsu dan rayuan Iblis yg penuh jebakan.
Untuk bertemu dengan-Nya, Allah Ta’ala sendiri sudah menjawabnya dalam al-Qurāan.
“Dan apabila hambaĀ²Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.” (QS. Al-Baqarah: 186)
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (Q.S. Al-Hadiid: 4)
Jika alam semesta itu disebut alam kabir yaitu alam besar jagat raya, maka manusia itu adalah alam saghir, yaitu alam kecil, sebagai miniaturnya alam besar. Semua yg ada di alam kabir, maka akan berada di alam saghir. Untuk itu jika mencari Allah, carilah di dalam diri kita masingĀ².
Imam Jaāfar Shadiq ra. berkata: āSesungguhnya hati seorang mukmin adalah āArsy Allah.ā
Juga dalam penjelasan yg lain disebutkan, āLangit dan bumi tidak mampu memuat-Ku, akan tetapi Aku termuat dalam diri hamba-Ku yg mukmin.ā [Biharul Anwar, jilid 58, hal. 39]
Dalam kajian tasawuf ada sebuah hadits qudsi yg menjelaskan tentang pintuĀ² hati, hadits ini di dalam kitabĀ² hadits tidak ada, adanya hanya dalam kajian tasawuf, yaitu:
“Aku jadikan pada tubuh anak Adam (manusia) itu qasrun (istana), di situ ada shadrun (dada), di dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi fu’ad (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf (kerinduan), di dalamnya lagi ada lubbun (merasa terlalu rindu), dan di dalam lubbun ada sirrun (rahasia), sedangkan di dalam sirrun ada “Aku”. (Hadits Qudsi)
- Pintu hati yg pertama adalah shadr (dada), merupakan hati terluar atau perbatasan antara hati dan dunia, tempat bertemunya hati dan diri rendah (hawa nafsu), dada sebagai wilayah pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam diri; jika kekuatan positif lebih kuat maka dada dipenuhi cahaya dan berada di bawah pengaruh jiwa ke-Tuhan-an.
Dinamakan shadr karena dia adalah tempat terbitnya āNurul Islamā (cahaya Islam). Seperti firman Allah:
āMaka apakah orangĀ² yg dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yg membatu hatinya)? Maka kecelakaan yg besarlah bagi mereka yg telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yg nyata.ā (QS. az-Zumar: 22)
- Pintu hati kedua adalah qalb (hati), disebut qalb karena sering berbolak-balik, maka jangan heran jika manusia sering plin-plan hati dan pikirannya. Hati yg seperti ini harus dikalahkan dan dibersihkan. Sehingga muncullah Cahaya Iman. Firman Allah Ta’ala:
āMereka itulah orangĀ² yg telah menanamkan keimanan dalam hati mereka.ā (QS. Al-Mujadilah: 22)
- Pintu hati yg ketiga disebut fu’ad. Pusat kesadaran menyadari kehadiran Tuhan yakni tempat batin sanubari, disebabkan karena ia tempat terbitnya cahaya āmaārifatā. Firman Allah Ta’ala:
āHatinya tidak mendustakan apa yg telah dilihatnya.ā (QS. an-Najm: 11)
- Pintu hati yg keempat adalah syagof. Karena tempat terbitnya cahaya āmahabbahā (cinta). Rasa cinta kepada Allah Ta’ala, maka menjadikan dirinya lebur ke dalam Allah Ta’ala. Firman Allah Ta’ala:
āSesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu sangat mendalam.” (QS. Yusuf: 30)
- Pintu hati yg kelima adalah lubb, sebab dia tempat terbitnya ātauhidā atau cahaya fanaā (meleburkan diri) kepada Allah Ta’ala. Firman Allah Ta’ala:
āSesungguhnya pada yg demikian itu benarĀ² terdapat pelajaran bagi orangĀ² yg mempunyai akal.ā (QS. az-Zumar: 21)
- Pintu hati yg keenam adalah sirr. Yaitu ārahasiaā, atau cahaya baqoā dengan Allah. Sirr berisi rahasiaĀ² Tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya. Sirr adalah inti dari segala inti yg mengandung rahasia dari segala rahasia. Firman Allah Ta’ala:
āDan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yg lebih tersembunyi.” (QS. Thoha: 7)
- Pintu hati yg ketujuh adalah Aku, yaitu tempat tajalli Aku, tempat rahasia-Ku, tempat mengenal Aku. āAku meniupkan kepadanya ruh-Kuā, āAku yg tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung di dalam hati seorang beriman yg tulusā. Firman Allah Ta’ala:
āSesungguhnya Aku ini adalah Allah.ā (QS. Thoha: 14)
Itulah hakekat manusia, semua rahasia Allah Ta’ala ditanamkan di dalam diri manusia, maka jika kita ingin mengenal Allah Ta’ala kajilah diri kita sendiri. Firman Allah Ta’ala dalam Hadits Qudsi:
āManusia itu rahasia-Ku dan Aku pun rahasianya.ā
āBarangsiapa yg mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yg mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.ā
Cara Menuju ke Singgasana Tuhan
Lalu bagaimana caranya kita agar bisa sampai menuju ke singgasana Tuhan? banyak sekali jalan cara ke sana, banyak tradisi dan jalan yg mengajarkan untuk bisa sampai menuju Singgasana Tuhan. Salah satu caranya adalah sebagaimana yg digambarkan dalam ayat:
āDan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.ā (QS. Qaf: 16)
Di dalam leher manusia terdapat tenggorokan, itulah jalannya nafas manusia, nafas adalah talinya jiwa (hati), nafas adalah simbol keberadaan ruh di dalam manusia. Maka dengan meditasi nafas yaitu merasakan keluar-masuknya nafas dengan kontinyu dan disiplin tinggi, maka kita akan bisa membuka pintuĀ² hati tersebut sampai menuju sang Aku.
PintuĀ² hati itu adalah kondisi psikologi pejalan ruhani dalam menembus dimensiĀ² hati dalam melawan hawa nafsu. PintuĀ² hati di atas juga sangat berkaitan dengan tahapan tujuh nafsu dalam diri manusia. PetaĀ² perjalanan ruhani itu sangat penting sekali, jika kita tidak memahami rambuĀ² dan petanya, maka kita akan kesulitan dan kesasar dalam perjalanan ruhani. Wallaahu a’lam