Indahnya Menjadi Tempayan Retak

13 hours ago

2 min read

Seorang Ibu yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela dan selalu memuat air hingga penuh.

Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal 1/2.

Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya 1,5 tempayan.

Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih sebab hanya bisa memenuhi 1/2 dari kewajibannya.

Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai.

“Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.”

Ibu itu pun lalu tersenyum sambil berkata, “Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya?”

Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu.

Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Dan aku jual sebagai tambahan penghasilan. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seindah ini, sebab tidak ada bunga.”

Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing, namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita lebih bermanfaat.

Kita harus menerima setiap orang dengan segala kekurangannya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.

Sahabat sesama tempayan yang retak, semoga hari ini kita menemukan kelebihan kita.

Jangan lupa mencari wanginya bunga-bunga di jalur yang sudah kita lewati.

Setiap orang memiliki takdir masing-masing, perbuatan apapun akan ada sisi baik walau dari kekurangan kita.

Jadilah orang baik sampai akhir hayat kita.

: : : : : : : : :

“Seberapa rendah kamu memandang seseorang, serendah itulah hakikat dirimu. Karena tanda kemuliaan seseorang itu adalah tidak merendahkan makhluk Allah yang lain.”

Share this post

December 19, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Artikel

Baca juga:

Baca berbagai artikel Islami dan tambah wawasan bersama.

Mahabbah (Mencintai Allah) | Pejalan Ruhani

Oh Allah, anugerahkanlah kami cinta-Mu,Dan cinta kepada siapapun yang mencintai-MuDan amalan yang akan membimbing kami kepada cinta-Mu(sebuah doa Nabi Muhammad Saw) Mahabbah menurut arti bahasa adalah

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Sekretariat:
Perum Jaya Maspion Permata Beryl
B2-10 Gedangan, Sidoarjo
Jawa Timur
61254

Email Sekretariat:
suraubaitulfatih@gmail.com
baruk46@gmail.com

Web/App Developer:
Hubungi nomor atau email berikut untuk perihal teknis yang berhubungan dengan website/aplikasi Pejalan Ruhani.

aldibudimanputra@gmail.com
Whatsapp link