Navigasi
Rekomendasi

Tanwirul Qulub
✅ Sayyidi Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi Al-Khalidi (qs.)

100 Langkah
✅ Sayyidi Syaikh Abdal Qadir As-Sufi (qs.)

Al-Hikam (2024)
✅ Sayyidi Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari (qs.)

Daqaiqul Akhbar
✅ Syaikh Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi (qs.)

Minahus Saniyyah
✅ Sayyidi Syaikh Abdul Wahhab As-Sya’rani (qs.)

Capita Selecta
✅ Sayyidi Syaikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya Muhammad Amin Al-Khalidi (qs.)
Artikel

Gelas yang Bersih | Pejalan Ruhani
Seseorang bertanya, “Jika saya berdosa, lalu beristighfar, apakah kondisi saya sama dengan sebelum berdosa?” Alfaqir menatapnya sebentar, sambil menunjuk gelas di depan kami dan berucap; “Gelas di depan kita ini terpakai sudah agak lama. Bertahun-tahun ia terisi kopi atau teh hingga dinding gelas tak lagi bening layaknya gelas baru, sedikit menguning karena zat kopi atau teh tertinggal. Andaikata kita cuci, apakah ia suci? Iya pasti sudah suci alias bisa untuk bikin kopi lagi. Tapi zat yg menguningkan dindingnya tak mungkin bisa hilang dengan sekali cuci. Butuh berulang kali di cuci, di gosok dan di basuh agar kebeningan kacanya kembali

Kabar Gembira Bagi Mereka Yg Banyak Berdzikir | Pejalan Ruhani
Wahai kaum muslimin, Rasulullah Saw. telah memberikan kabar gembira kepada orang² yg banyak berdzikir kepada Allah Ta’ala, bahwa bagi mereka akan mendapatkan keamanan serta keselamatan di dunia dan akhirat dari Allah Ta’ala. Disebutkan di dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda: “Petir tidak akan menyambar orang² yg sedang berdzikir kepada Allah.” Di dalam hadits yg lain disebutkan, bahwa seorang hamba tidak mengerjakan suatu amalan yg mampu menyelamatkannya dari siksa api neraka yg lebih ampuh daripada dzikir kepada Allah Ta’ala. Jadi dapat kita ketahui bahwa dzikir ini merupakan benteng yg agung dan perisai yg tangguh. Ketika beberapa Sahabat datang dan mengadu

Tarekat Qadiriyah di Indonesia | Pejalan Ruhani
Seperti halnya tarekat di Timur Tengah. Sejarah tarekat Qadiriyah di Indonesia juga berasal dari Makkah al-Musyarrafah. Tarekat Qadiriyah menyebar ke Indonesia pada abad ke-16, khususnya di seluruh Jawa, seperti di Pesantren Pegentongan Bogor – Jawa Barat, Suryalaya Tasikmalaya – Jawa Barat, Mranggen – Jawa Tengah, Rejoso Jombang – Jawa Timur dan Pesantren Tebuireng Jombang – Jawa Timur. Syaikh Abdul Karim dari Banten adalah murid kesayangan Syaikh Ahmad Khatib Sambas yang bermukim di Makkah, merupakan ulama paling berjasa dalam penyebaran tarekat Qadiriyah. Murid-murid Sambas yang berasal dari Jawa dan Madura setelah pulang ke Indonesia menjadi penyebar Tarekat Qadiriyah. Tarekat ini mengalami perkembangan