Tidak Ada Tasawuf Tanpa Syariah | Pejalan Ruhani

4 years ago

< 1 min read

Kalian tidak bisa memiliki tasawuf (ٱلتَّصَوُّف) tanpa ilmu, ilmu Syariah. Sekarang banyak sekali orang yang berpikir bahwa tasawuf itu adalah sesuatu sementara Syariah adalah sesuatu yang lain. Tetapi pada hakikatnya, sebagaimana kita dari Tarekat Naqsybandi, atau Qadiri, atau Chisti atau apa pun tarekatnya, kita percaya bahwa para Masyayikh dari tarekat-tarekat itu merupakan ulama-ulama besar di zamannya, di mana mereka mengikuti tasawuf dan pada saat yang sama mereka adalah ulama di bidang Syariah.

Sekarang kita menjelaskan tasawuf dari level eksternal tasawuf dan level internal, zhaahir wa baathin. Tasawwuf Zhaahiri, yakni tasawuf yang dapat kalian lihat, dan baathin yang tidak dapat kalian lihat, itu lebih berbahaya daripada yang dapat kalian lihat. Yang dapat kalian lihat, kalian dapat mengoreksinya segera, tetapi yang tidak dapat kalian lihat, itu lebih berbahaya.

Dalam tasawuf, dikatakan bahwa ego, nafs itu selalu seperti anak-anak. Jika kalian membiarkannya, ia selalu ingin menyusu, tidak mau berhenti. Tetapi ada waktunya di mana kalian harus menghentikan anak itu agar ia bisa tumbuh menjadi dewasa. Setelah dua tahun atau dua tahun setengah atau setelah empat puluh hari, mereka berhenti menyusuinya. Jadi kalian juga harus berhenti menyusui ego kalian. Jika kalian terus menyusui ego kalian, kalian tidak akan pernah keluar dari sifat kekanak-kanakan kalian, dari karakter buruk kalian.

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

Share this post

November 30, 2021

Copy Title and Content
Content has been copied.

Artikel

Baca juga:

Baca berbagai artikel Islami dan tambah wawasan bersama.

Hanya dengan Mengingat Allah | Pejalan Ruhani

Oleh: Abangda Zainuddin (Sumbawa) Selagi kita menjadi manusia maka kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat kita inginkan. Tetapi apabila kita mendefinisikan kebahagiaan dengan mendapatkan apa yang

Adab Mencari Ilmu (Tasawuf) | Pejalan Ruhani

Syaikh Abu Nashr as-Sarraj berkata, “Saya mendengar Ahmad bin Ali al-Wajihi berkata, saya mendengar Abu Muhammad al-Jariri berkata, “Duduk untuk bermudzakaroh (belajar ilmu) akan menutup

Pengertian Bertarekat | Pejalan Ruhani

(Bertarekat itu adalah dibimbing agar akhlaknya seperti Nabi Muhammad Saw.) sebagaimana pesan Syaikh Buzaydi dalam kitab Al-Ādab al-Mardliyah li Salik Thariq al-Shūfiyah: Bersuluklah saudaraku!Bersuluklah dibawah

Adab Menziarahi Ulama | Pejalan Ruhani

Ada kalanya seorang murid ingin menjumpai untuk bersilaturahmi ataupun mengambil ilmu dan berkah dari ulama, akan tetapi terkadang ada niat ataupun bisikan hati yang berbeda

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Sekretariat:
Perum Jaya Maspion Permata Beryl
B2-10 Gedangan, Sidoarjo
Jawa Timur
61254

Email Sekretariat:
suraubaitulfatih@gmail.com
baruk46@gmail.com

Web/App Developer:
Hubungi nomor atau email berikut untuk perihal teknis yang berhubungan dengan website/aplikasi Pejalan Ruhani.

aldibudimanputra@gmail.com
Whatsapp link