Suatu ketika datang seorang miskin kepada Rasulullah Saw. dengan membawa hadiah semangkuk buah anggur. Beliau pun menerima hadiah itu dan mulai memakannya.
Biasanya, Rasulullah Saw. selalu memberi makanan kepada para sahabat jika ada yang memberi sedekah dan Beliau sendiri tidak ikut makan. Sementara jika ada yang memberi hadiah, Rasulullah Saw. juga memberi kepada para sahabat dan Beliau pun ikut makan.
Namun kali ini berbeda, Beliau memakan buah pertama lalu tersenyum kepada orang tersebut. Beliau mengambil buah kedua lalu tersenyum kembali. Orang yang memberi anggur itu serasa terbang bahagia karena melihat Rasulullah Saw. menyukai hadiahnya. Sementara para sahabat melihat Beliau dengan penuh rasa heran. Tak biasanya Rasulullah Saw. makan sendirian.
Satu per satu anggur itu diambil oleh Rasulullah Saw. dengan selalu tersenyum, hingga semangkuk anggur itu habis tak bersisa. Para sahabat semakin heran dan orang miskin itu pulang dengan hati penuh bahagia.
Lalu seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Duhai Rasulullah, mengapa engkau tidak mengajak kami ikut makan bersamamu?”
Beliau pun tersenyum dan menjawab,
“Kalian telah melihat bagaimana wajah bahagia orang itu dengan memberiku semangkuk anggur. Dan ketika aku memakan anggur itu, kutemukan rasanya masam. Dan aku takut jika mengajak kalian ikut makan denganku, akan ada yang menunjukkan sesuatu yang tidak enak hingga merusak kebahagiaan orang itu.”
Sungguh besar kepedulian Rasulullah Saw. dalam menjaga perasaan orang lain. Betapa luhur dan agungnya akhlak dan budi pekerti Beliau, dan sungguh benar firman Allah Ta’ala:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيم
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. al-Qalam: 4)
: : : : : : : : :
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ