“Abu Abduliah bin Khafif pemah berkata kepada Ruwaim, “Berilah saya wasiat!” Dia menjawab, “Masalah (tasawuf) tidak bisa dicapai kecuali dengan mencurahkan jiwa. Memasuki tasawuf harus dengan pencurahan jiwa. Jika tidak, janganlah menyelam dalam tasawufmu yang tiada guna.””
