Di antara syarat thariqat muātabarah adalah Syaikh Mursyid thariqat yg sanadnya bersambung sampai Rasulullah Saw., dan diakui keberadaannya. Hal ini disebabkan karena jika seseorang yg sanadnya terputus atau tidak diberi izin untuk membaiāat para murid thariqat, maka bagi seorang salik tidak boleh untuk mengambil sanad atau mempelajari thariqat dari seseorang yg dianggap guru tersebut.
Lebih berbahaya lagi jika seseorang yg belajar thariqat hanya melalui bacaan atau bukuĀ² tanpa melalui proses baiāat dan bimbingan seorang Syaikh Mursyid. Dimana telah diketahui bahwa seseorang yg diberi amanah sebagai Guru Mursyid dalam thariqat telah memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan thariqat tertentu.
Apabila baiāat dan bimbingan tersebut diabaikan, maka yg menjadi pembimbingnya adalah syaitan.
Sehubungan dengan hal ini di dalam kitab Tanwir al-Qulub memberikan batasan sebagai berikut:
ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ŲŖŁŁ ŁŁ Ų³ŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁ Ł ŁŲ±ŁŲ“ŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŲµŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ł ŁŲ³ŁŁŁŲ³ŁŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ Ų Ł ŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ®ŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ„ŁŲ±ŁŲ“ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŲÆŁŁŁŲ§ŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁŲ ŁŲ§Ł Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų¹ŁŁŁ ŲŁŲøŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŲ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ®Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ŲµŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŲÆŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲØŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŁŁŲ®Ł ŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ“ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ“ŁŲÆŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ.
Artinya: āWajib bagi orang yg menempuh thariqat yg sempurna perjalanannya kepada Allah dan suluknya atas kuasa seorang Mursyid yg sampai pada maqamĀ² yg luhur itu, yg bersambung sampai Rasulullah Saw., juga mendapatkan izin (wewenang) dari Gurunya untuk memberi arahan dan petunjuk kepada Allah, bukan didasarkan pada ketidaktahuan atau berdasarkan nafsu. Oleh karena itu, Guru yg ‘arif yg telah sampai (pada maqamĀ² itu) menjadi perantara bagi murid menuju Allah, yg menjadi pintu bagi murid untuk masuk menuju Allah. Barangsiapa tidak mempunyai Guru yg menunjukkannya, maka yg menjadi penunjuknya adalah syaitan.” (Tanwir al-Qulub, h. 525)
Wallaahu a’lam