Belajar Menyadari

Kesadaran yg saya bahas ini kata benda, bukan kata kerja. Kesadaran juga bagian dari tubuh kita. Ada tubuh, pikiran, perasaan dan kesadaran.

Tubuh fungsinya sesuai yg 5 indera itu, melihat, mendengar dan lain².

Pikiran fungsinya berpikir.
Perasaan fungsinya merasakan.
Kesadaran fungsinya menyadari atau mengamati.

Sederhananya begitu.

Dan ini alami, jadi tidak perlu bingung². Misalnya, saya sadar bahwa saya sedang membaca tulisan ini, nah.. untuk menyadari ini, kita memerlukan bagian tubuh kita yg bernama kesadaran, tanpa adanya kesadaran, kita tidak bisa mengamati. Kalau kita beranggapan, kesadaran adalah bagian dari pikiran, ya tak apa², hanya sekarang kita pisahkan dulu, antara pikiran dan kesadaran.

Kalau mau merasakan bagaimana sensasi badan ketika kita sedang menyadari, lakukan dan katakan dalam hati, kalau sambil bersuara lebih bagus, katakan dengan penuh kesadaran, lakukan hal berikut ini:

a. Sambil membaca tulisan ini, katakan, “saya sadar bahwa saya sedang membaca tulisan ini”.

b. Kalau anda sedang pegang HP, katakan, “saya sadar bahwa saya sedang memegang HP dan mengamati tubuh saya yg sedang memegang HP”.

c. Sambil membuka mata, “Saya sadar bahwa saya sedang membuka mata saya dan saya mengamati mata saya yg sedang terbuka”.

d. Sambil bernafas normal, “Saya sadar bahwa saya sedang bernafas, dan kesadaran saya sedang mengamati badan saya yg sedang bernafas.

Yg menyadari dan mengamati di atas dilakukan oleh kesadaran, bukan oleh pikiran, bukan oleh perasaan. Sensasi yg dirasakan biasanya tenang, makin banyak yg disadari, makin tenang diri kita.

Lalu buat apa belajar ketenangan? Kesadaran ini sumber energi positif, dan tidak punya sifat negatif, jadi hanya ada positif, kalau kita sering menyadari kesadaran, sering sadar, sering present moment, artinya kita sering mengamati kesadaran, sering memperhatikan kesadaran, karena yg kita perhatikan ini sumber dari energi positif, maka ketika kita sering terhubung dengan kesadaran, dengan cara menyadari atau sering jadi pengamat pada peristiwa² yg lewat, maka kesadaran akan mengalirkan energi yg positif pada kita yg sedang memperhatikannya. Maka dari itulah kita di anjurkan untuk selalu hadir di sini dan di saat ini, di kesadaran.

Saya mengamati perasaan saya yg sedang tenang. Yg sedang mengamati perasaan ini yg saya sebut kesadaran.

Menyadari artinya menghubungkan diri dengan kesadaran. Sumber dari ketenangan. Menyadari artinya mengamati, mengetahui, menonton, tanpa melibatkan emosi.

Kalau pakai ilustrasi pemain bola, menyadari itu seperti pelatih yg mengamati permainan tim asuhannya, tanpa ikut bermain. Sedangkan merasakan itu seperti pemain bola yg terlibat langsung dalam permainan.

Kita langsung saja pada bahasan, untuk sampai pada menyadari kesadaran, kita sebaiknya melatih dulu sadar dengan lima panca indera kita. Kalau sudah menjadi kebiasaan, baru ditingkatkan ke menyadari yg lebih halus.

Lima panca indera itu adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap (lidah), dan peraba (kulit).

Mau mulai dari mana saja bebas, supaya mudah dibahas dari atas saja, dari mata. Sambil pasrah total dan santai total, tapi sadar penuh, sadari mata kita yg sedang melihat, disadari ya bukan dirasakan. Saya sadar, bahwa mata saya sedang melihat tulisan, misalnya. Kalau merasakan, saya merasakan, mata saya pegal, cukup nyaman, tapi agak berair, misalnya. Kita menyadari, bukan merasakan.

Setelah kita cukup nyaman, mengamati mata kita yg sedang terbuka, kita tambahkan dengan mengamati telinga kita yg sedang mendengar. Kita mengamati mata yg sedang terbuka dan telinga yg sedang mendengar, pada waktu bersamaan, kalau sudah nyaman, terus tambahkan dengan hidung yg merasakan nafas, lidah yg terasa mengecap, dan benda yg tersentuh kulit. Sampai bisa menyadari aktivitas lima indera kita, pada waktu bersamaan, dan rasakan ketenangan yg muncul.

Dengan aktivitas menyadari ini, biasanya pikiran berhenti, karena fokus kita ada di panca indera kita. Dengan pikiran berhenti, maka ketenangan mulai muncul. Jika ketenangan bertahan lama, maka energi tenang itu akan menempel di badan kita. Dan kalau dibiasakan akan jadi program bawah sadar yg bekerja secara otomatis.

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Bacaan Lainnya

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print
Copy link
Powered by Social Snap