Tugas Menaklukkan Gunung Galunggung dari YM Ayahanda Guru

Salah seorang saksi sejarah yang bernama Abangda Ali Basha, yang mendapat tugas dari YM Ayah Guru untuk menaklukkan Gunung Galunggung bersama Abangda Sujono Danawangsa pada tahun 1982. Dan beginilah penuturan beliau :

Waktu itu masih di Surau Cilandak, Bang In Malik sudah dua kali ditelpon Ayah Guru dari Medan agar saya digantikan dengan yang lain saja, karena belum datang-datang juga. Tetapi jam sepuluh pagi tiba-tiba saya ingin ke surau dan pergilah saya meninggalkan mabes dengan menggunakan kaos oblong dan melewati kampung-kampung.

Ketika tiba di surau ternyata surau sudah dipenuhi orang, kemudian salah seorang diantara mereka lapor pada Bang In Malik katanya “Bang In, Bang Ali sudah datang” kemudian Bang In mendatangi saya sambil marah “sombong sekali kamu ya …” lalu saya Tanya pada Bang In … ada apa dan apa yang terjadi bang?? Kata Bang In, ayo masuk dulu ke dalam… lhoh kok nggak tau, sudah dua kali saya telpon ke kantormu, siapa yang menerima, siapa namanya, perempuan itu..!! biar besok saya peringatkan, kata Bang In. Kamu nggak boleh lagi pulang karena besok akan berangkat untuk membawa air Ayah Guru naik helikopter melalui Pondok Cabe, saya bilang, baiklah pak … kemudian saya sembahyang hajat, padahal ingin telpon ke rumah tapi telpon di rumah belum ada, maksud saya agar orang di rumah tidak cari-cari.

Kemudian keesokan harinya berangkatlah saya ke Pondok Cabe, sebelumnya kita di asap terlebih dahulu dengan kemenyan,. Kemudian datanglah seorang penerbang TNI (lupa saya namanya), dia tanya saya .. Om … mau kemana … saya jawab … bawa embermu … ee.. malah dicucikan embernya, padahal kita kan tidak boleh ngomong, nanti ketahuan sama orang bule itu, kemudian Si bule bertanya pada saya “hello my friend what happen is it ??” karena ada ember dan dikiranya untuk nyuci padahal ember itulah yang akan menjadi wadah air tawajjuh.

Kemudian naiklah saya … lalu dijarak sekitar 200 meter di atas Gunung Galunggung saya benar-benar menjerit. Sedangkan dua hari sebelumnya itu saya sudah mentekel sebuah pesawat Boing Jepang yang mendarat darurat di Bandara Halim, padahal ketinggiannya waktu itu 50 ribu feet tapi terkena dan masuk abunya ke pesawat mereka. Bisa dibayangkan, jika saya menggunakan helikopter hanya dengan jarak 200 meter diatas puncak Galunggung, saya melihat bara yang memerah dan itulah yang membuat saya benar-benar menjerit ketakutan, sambil berkata “Ayaaaah .. tumbalnya kami ini Ayaaaah …” Dan seketika itu juga darah saya seperti disuntikkan kalsium, karena target saya adalah air yang di dalam ember tersebut harus habis untuk tujuh keliling tawaf mengelilingi puncak Galunggung, sehingga saya banting agak ke kanan dengan kedua tangan saya.

Dan ketika diputaran kelima maka saya menyaksikan seperti ada pelangi yang mengelilingi puncak galunggung, indah sekali, disitulah saya menyaksikan asap-asap yang ada di sekelilingnya tersedot dan masuk kembali ke kepundannya, sayang sekali tidak bawa kamera sehingga tidak dapat mengabadikan momen yang menarik itu.

Dan saya pun sangat takjub dengan pilotnya yang begitu lihai dan sangat berani waktu tawaf berkeliling di atas gunung, benar-benar di luar dugaan saya peristiwa itu terjadi, satu pesan Bang In “Jangan sampai barangnya Ayah berupa tanda jasa kelupaan ditempelkan di bajunya pilot itu” Dan ketika pilot tersadar jika telah memasuki zone terlarang kemudian pesawat mundur lagi sambil mengatakan “Kalo ketahuan kita ini masuk dalam zona larangan bisa-bisa izin penerbang saya dicabut. Sungguh luar biasa karomah YM Ayahanda Guru.

Dituturkan langsung oleh pelaku

ALI BASHA
Mayor Penerbang (Purn)

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Bacaan Lainnya

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print